Perwira Angkatan Laut itu menambahkan bahwa, AS harus harus mengakui sifat dasar dari kekuatan nuklir strategis negara, karena mereka menciptakan 'ruang manuver' untuk memproyeksikan kekuatan militer konvensional secara strategis.
Baca Juga: Dikabarkan Bisa Sebabkan Kematian, Peneliti Membantah: Tak Pernah Ada Orang Meninggal karena Vaksin
Dia mengungkapkan kekhawatirannya pada lonjakan serangan siber dan ancaman di luar angkasa oleh Rusia dan China, juga investasi mereka dalam senjata canggih, termasuk nuklir.
“Tak heran, mereka malah memanfaatkan pandemi global untuk memajukan agenda nasionalnya. Perilaku ini membuat tidak stabil, dan jika dibiarkan, meningkatkan risiko krisis atau konflik kekuatan besar," katanya.***