Supir Uber asal Pakistan Tewas Saat Coba Hentikan Pembegalan Mobil Miliknya oleh Dua Gadis di Washington

- 29 Maret 2021, 12:32 WIB
Tangkapan layar kondisi mobil saat kejadian pembegalan berlangsung (kiri) milik korban kanan Mohammad Anwar/ Kolase Twitter.com @JerryDunleavy dan Go Fund Me @Lehra Bogino
Tangkapan layar kondisi mobil saat kejadian pembegalan berlangsung (kiri) milik korban kanan Mohammad Anwar/ Kolase Twitter.com @JerryDunleavy dan Go Fund Me @Lehra Bogino /

PR BEKASI – Seorang imigran asal Pakistan di Washington AS, Mohammad Anwar (66) yang berprofesi sebagai supir Uber (mirip ojek online) tewas ditangan kedua gadis pembegal mobil.

Anwar tewas dalam upaya menghentikan aksi pembegalan mobilnya, naas dia ditembak pelaku yang bersenjata pistol taser (penyengat listrik jarak jauh).

Dua gadis, usia 13 dan 15 tahun, didakwa atas pembunuhan dan pembegalan mobil yang menyebabkan Anwar tewas.

Kejadian itu terjadi pekan lalu saat Anwar sedang bekerja mengantarkan makanan di sekitaran Washington.

Baca Juga: Kelompok Separati Sayap Kanan Rusak dan Tulis 'Matikan Semua Orang Turki' di Masjid Yunani

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Lakukan Serangan Udara, 3.000 Warga Karen Mengungsi ke Thailand

Baca Juga: Pertamina Jamin Pasokan BBM Tidak Terganggu Usai Kilang Minyak Pertamina di Balongan Indramayu Terbakar

Aksi pembegalan itu terekam dalam sebuah video oleh saksi mata di tempat kejadian.

Polisi mengatakan Anwar sempat mencoba menghentikan pembegalan dengan tetap bertahan di sisi pengemudi meski mobil dalam keadaan melaju.

Akhirnya mobil itu terjatuh beberapa detik kemudian tepat di luar stadion Washington Nationals.

Rekaman video itu lantas diunggah di Twitter pada hari Sabtu, 27 Maret 2021 menunjukkan kejadian tragis itu berlangsung dalam satu setengah menit.

Video diakhiri dengan Honda Accord milik Anwar terguling, dan kedua gadis itu memanjat keluar dari mobil.

Baca Juga: HRS Mentahkan 10 Tuduhan Jaksa, Refly Harun: Sebenarnya Sekadar Ingin Cari Kesalahan Habib Rizieq

Sementara Anwar yang terluka parah tergeletak tak bergerak di trotoar.

Hingga Minggu sore, video tersebut telah dilihat setidaknya 5,5 juta kali di Twitter.

Polisi tidak mengidentifikasi tersangka yang masih remaja tetapi diketahui salah satu pelaku tinggal di District of Columbia dan yang satunya tinggal Fort Washington, Maryland.

Kejadian tragus yang menimpa Anwar yang bekerja di Uber Eats pun mendapat simpatik publik.

Lewat ungghan GoFundMe Anwar digambarkan sebagai "seorang imigran Pakistan pekerja keras yang datang ke Amerika Serikat untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi dia dan keluarganya."

Baca Juga: Kutuk Teror Bom di Makassar, Eks Pimpinan JI: Ini Kelompok Sesat yang Meyakini Membunuh Itu Pahala

Kampanye GoFundMe, yang dibuat atas nama keluarganya, telah mengumpulkan lebih dari $500.000 sekitar Rp7.2 miliar (kurs Rp14.246) pada Minggu untuk menutupi biaya pemakaman dan menafkahi keluarga penyintasnya.

"Anwar adalah suami, ayah, kakek, paman, dan teman tercinta yang selalu memberikan senyuman saat dibutuhkan," kata pihak keluarga seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari NDTV pada Senin, 29 Maret 2021.

"Kata-kata tidak dapat menggambarkan bagaimana perasaan keluarga kami saat ini. Kehancuran, kebingungan, keterkejutan, kemarahan, sakit hati, dan kesedihan hanyalah beberapa yang terlintas dalam pikiran," sambung mereka.

Seorang perwakilan Uber mengatakan kepada stasiun radio lokal WTOP, "Kami sangat terpukul oleh berita tragis ini dan hati kami tertuju kepada keluarga Mohammad selama masa sulit ini."

Aksi pembegalan mobil di Washington telah meningkat menjadi 46 dalam lima minggu pertama tahun ini dari delapan pada periode yang sama tahun lalu, kata The Post pada hari Rabu, mengutip statistik polisi.

Ada total 345 pembegalan mobil tahun lalu, meningkat 143% dari tahun sebelumnya, kata surat kabar itu.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x