Jumlah Kapal China di Laut Natuna Utara Semakin Bertambah, Filipina Lakukan Patroli Udara

- 29 Maret 2021, 14:30 WIB
 Sekitar 220 kapal China pertama kali terlihat awal bulan ini di Whitsun Reef yang berbentuk bumerang, sebelah barat Pulau Palawan. /Maxar Technologies
Sekitar 220 kapal China pertama kali terlihat awal bulan ini di Whitsun Reef yang berbentuk bumerang, sebelah barat Pulau Palawan. /Maxar Technologies /

Kapal angkatan laut dan penjaga pantai Filipina telah dikerahkan ke daerah itu untuk memantau situasi, selain patroli udara, menurut sekretaris pertahanan, Delfin Lorenzana.

"Kami siap untuk mempertahankan kedaulatan nasional kami dan melindungi sumber daya laut Filipina," katanya, pada Sabtu, 27 Maret 2021, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera.

Dia menambahkan akan ada peningkatan kehadiran kapal angkatan laut dan penjaga pantai yang berpatroli di perairan Filipina.

Baca Juga: Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021, Masyarakat Tetap Bisa Lakukan Perjalanan dengan Patuhi Persyaratan

Laut Natuna Utara yang kaya sumber daya diklaim oleh beberapa negara, termasuk Filipina dan China.

Beijing sering menggunakan apa yang disebut sembilan garis putus-putus untuk membenarkan klaim hak historisnya atas sebagian besar wilayah tersebut.

China juga telah mengabaikan keputusan pengadilan internasional tahun 2016 yang menyatakan bahwa pernyataan ini tidak berdasar.

Pada Kamis, 25 Maret 2021 juru bicara Harry Roque mengatakan Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menyatakan keprihatinan atas kehadiran kapal tersebut kepada duta besar China di Manila.

Rodrigo Duterte sedang ditekan untuk mengambil sikap yang lebih kuat terhadap pemerintah China dalam menghadapi pengungkapan terpisah dari aktivitas konstruksi yang signifikan.

Diketahui, China melakukan aktivitas tersebut di sebuah pulau buatan yang dibangun di atas Subi Reef, juga di dalam zona ekonomi eksklusif Filipina.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah