Puji Karyawan Gegara Bikin Tulisan Rasial kepada Pelanggan Asia, Manajer Kafe di Australia Minta Maaf

- 7 April 2021, 16:10 WIB
Manajer kafe di Australia malah memuji tindakan karyawannya yang membuat tulisan rasial tuai kecaman.
Manajer kafe di Australia malah memuji tindakan karyawannya yang membuat tulisan rasial tuai kecaman. /Instagram.com/ @alex_carthos/

PR BEKASI – Gelombang kejahatan rasial anti-Asia di AS dan tagar #StopAsianHate beberapa kali menjadi tren media sosial di seluruh dunia tetapi rupanya tidak menghentikan sebagian oknum kulit putih untuk berulah.

Alih-alih menjadi lebih sadar dan bijak, seorang manajer kafe di Brisbane, Australia, malah memuji tulisan bernada rasial yang dibuat oleh karyawannya.

Dalam struk tertulis "Two Very annoying Asians" atau dapat diterjemahkan "Dua orang Asia yang sangat mengganggu".

Shay Hayston, pemilik Froth di Brunswick, lantas berbagi foto tulisan itu di Snapchat miliknya.

Baca Juga: Kemenkop UKM Usulkan Bantuan Produktif untuk Usaha Mikro Sebesar Rp15.36 Triliun pada 2021

"OMG, I love my staff!" pujinya terhadap karyawan kafenya.

Namun, siapa sangka hal yang ia anggap lelucon ini menjadi bumerang. Pria lokal lainnnya di Brisbane, Alec Madara, menangkap unggahan tersebut.

Madara pun memutuskan untuk mengkonfirmasi unggahan yang dibuat Haytson.

Hayston menepisnya dengan mengatakan itu hanya lelucon. Di Instagram miliknya, Madara mengatakan siapa pun yang berprofesi di bagian manajemen harus tahu betapa tidak dapat diterima 'lelucon' seperti itu.

Baca Juga: Akibat Pagebluk Covid-19, Korea Utara Resmi Nyatakan Alami Situasi Terburuk Sepanjang Sejarah

Ia menuturkan bahwa menggambarkan ras seseorang setelah menggambarkannya secara negatif adalah garis tipis yang sensitif, dan banyak yang akan mengatakan itu adalah rasisme.

Hayston dan Madara melanjutkan percakapan mereka di Facebook Messenger di mana Madara disuruh mencari hobi lain dan "berhenti berpura-pura".

Madara menjawab ini dengan mengatakan bahwa dia hanya mengingatkan perilaku yang berbahaya bagi orang lain dan bukan dirinya sendiri.

Baca Juga: Sebut 99 Persen Anggaran Ibu Kota dari Swasta, Musni Umar: Ini Urusan Seluruh Rakyat Indonesia

Lebih lanjut mengatakan pada Hayston untuk "bertanggung jawab" atas tindakannya.

"Saya sangat multikultural dan memiliki banyak teman etnis yang berbeda," kata Hayston seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari World of Buzz pada Rabu, 7 April 2021.

"Jika Anda ingin bertindak seperti seorang rasis, maka Anda telah melakukannya," sambungnya.

Setelah gelombang kemarahan tersebut viral di media lokal dan menjadi pemberitaan di Australia, Hayston meminta maaf.

Baca Juga: Persidangan Lanjut Bulan Ramadhan, Kuasa Hukum Minta Hak Orang Berpuasa bagi HRS Dipenuhi

Hal itu ungkap kepada 9News pada tanggal Senin, 5 April 2021 dan mengatakan bahwa dia secara pribadi ingin meminta maaf atas pelanggaran dan luka yang ia buat pada komunitas Asia.

"Saya telah menjadi pemilik bisnis di Valley selama lebih dari enam tahun, [dan saya] secara pribadi dan profesional memegang teguh keanekaragaman," kata Hayston.

"Saya sangat kecewa dan malu dengan tindakan saya karena bertentangan dengan semua yang saya banggakan," sambungnya.

Dia juga meyakinkan publik bahwa dia dan karyawannya akan bekerja lebih baik untuk memastikan keberagaman dan inklusivitas yang menjadi landasan untuk mereka junjung kedepannya.

Hayston juga dilaporkan telah menghapus semua akun media sosialnya kecuali akun Facebook miliknya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x