Bongkar Oknum Guru yang Beri 'Nasehat' untuk Perkosa Seseorang di Atas 18 Tahun, Siswi Ini Malah Dapat Ancaman

- 28 April 2021, 12:10 WIB
Ilustrasi siswi yang mendapat ancaman usai membongkar perilaku tak pantas dari oknum guru di sekolahnya.
Ilustrasi siswi yang mendapat ancaman usai membongkar perilaku tak pantas dari oknum guru di sekolahnya. /Pixabay/Ulrike Mai

PR BEKASI – Seorang sisiwi berusia 17 tahun di Malaysia saat ini tengah menjadi pembicaraan di negaranya.

Pasalnya, siswi yang diketahui berinisial AN ini membongkar perilaku tak pantas yang dilakukan oleh gurunya.

Menurut pengakuan AN, gurunya pernah membuat lelucon tentang pemerkosaan.

Baca Juga: Galang Dana Kapal Selam Terkumpul Rp365 Juta dalam Sehari, Suryo Prabowo: Semangatnya Oke, Harus Kita Hargai

Kejadian tak pantas itu terjadi di sebuah Sekolah Menengah di Kuala Selangor, Malaysia, di mana seorang guru Pendidikan Jasmani melontar leucon pemerkosaan di depan para peserta didiknya.

AN yang berada dalam kelas itu lantas membongkar perilaku gurunya ke Twitter dan TikTok pada Sabtu, 24 April 2021.

Selain itu, dia juga menyatakan keprihatinannya atas dugaan pernyataan yang dibuat oleh sosok yang seharusnya menjadi teladan bagi murid-muridnya ini.

Baca Juga: Resmikan Desa Agrowisata di Cianjur, Ridwan Kamil Minta Karang Taruna dan Pemuda Desa Terlibat

Usai membongkar perilaku gurunya itu, AN mengaku malah mendapatkan ancaman pemerkosaan dari seorang siswa.

Video TikTok miliknya telah menjadi viral dengan lebih dari satu juta tampilan, dibagikan ulang oleh 6.000 orang, dan mengumpulkan 132.000 suka.

Menurut AN, guru tersebut menyebutkan bahwa ada sejumlah hukum yang melindungi anak-anak dari tindak pencabulan dan pelecehan seksual.

Baca Juga: Ditangkap Densus 88 Terkait Kasus Terorisme, Munarman Bakal Ajukan Praperadilan

Namun alih-alih melarang tindakan tersebut, guru olahraga itu diduga memberikan nasihat kepada siswa untuk tidak memperkosa anak-anak di bawah 18 tahun.

Justru sebaliknya, menyuruh memperkosa mereka yang berusia di atas 18 tahun agar terhindar dari hukum.

Dalam video TikToknya, AN selanjutnya menjelaskan bahwa ada perbedaan reaksi  antara anak laki-laki dan perempuan bagai siang dan malam.

Baca Juga: Mengadu ke Jokowi, Guru Honorer Jalan Kaki Menuju Istana Negara Tuntut Pembayaran Gaji

“Para siswa langsung diam tetapi para lelaki mereka tertawa seperti lucu sekali bercanda tentang pemerkosaan pada seseorang,” kata AN seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asia One pada Rabu, 28 April 2021.

AN juga telah membuat suaranya terdengar di Twitter, dengan tagar trending #MakeSchoolsASaferPlace.

Banyak orang Malaysia daring mendukung ini, dan juga memuji AN atas keberaniannya melawan pelecehan seksual di sekolah.

Baca Juga: Soal Penangkapan Munarman, Rachland Nashidik: Bukti Harus Kuat, Sekuat Sangkaan yang Dialamatkan Padanya

Mantan Menteri Pendidikan Malaysia, Maszlee Malik tutut mendukung tagar tersebut.

"Pemerkosaan bukanlah bahan tertawaan, dan guru harus menganjurkan keselamatan, bukan sebaliknya,” kata Malik.

Meskipun AN memang memiliki pendukungnya tetapi ada penolakan dari beberapa orang yang tidak senang dengan tindakannya.

Baca Juga: Sarkas! Sebut KKB Papua 'Tak Penting', Christ Wamea: Yang Penting adalah Bisa Bikin Heboh Geledah Berkas Ormas

Seorang guru dari sekolahnya bahkan diduga telah menyebarkan desas-desus kepada guru lain di wilayah Kuala Selangor bahwa AN mengidap autisme, dengan harapan bisa mendelegitimasi tujuannya.

Kritik yang diterima AN telah mencapai titik di mana dia tidak lagi aman untuk bersekolah, karena ancaman pemerkosaan yang dia terima dari teman sekolahnya.

Ayah AN, Saiful Nizam, langsung melaporkan ancaman tersebut kepada polisi dan memperingati para pelaku untuk tidak terus mengancam putrinya

Baca Juga: Pasca Hengkang dari NOAH, Uki Mantap Jajal Bisnis Pakaian Muslim

“Kemarin, laporan polisi dibuat dan sepertinya laporan lain perlu dibuat setelah putri saya menerima ancaman pemerkosaan dari teman sekolah karena mereka tidak senang dengan apa yang terjadi dan melihat tindakannya sebagai upaya mencemarkan nama baik sekolah,” kata Saiful

"Saya mendukung penuh apa yang dilakukan putri saya agar masyarakat lebih sadar akan hal-hal yang sering dicap biasa atau biasa saja," katanya.

Meskipun mendapat reaksi keras, AN telah menyatakan bahwa dia akan tetap dalam pertarungan ini untuk berbicara menentang pelecehan seksual  menuntut perubahan agar sekolah menjadi tempat yang lebih aman.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Asia One


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah