Sebelumnya, pemerintahan Joe Biden telah menyelesaikan kunjungan ke Korea Utara pada April lalu, yang menurut para pejabat Korut akan mengambil pendekatan kalibrasi dan praktis yang nantinya untuk mengekplorasi diplomasi dengan Pyongyang.
Bahkan sebuah pernyataan dari pejabat lain di KCNA pada Mei lalu mengecam hasil pertemuan antara Joe Biden dan Presiden Korea Selatan Moon Jae- in.
Baca Juga: Berat Badan Kim Jong Un Terlihat Lebih Kurus, Intelijen Khawatirkan Suksesi Korea Utara
Pernyataan itu menyebut keputusan Washington untuk mencabut pembatasan pengembangan rudal di Seoul sebagai "tindakan bermusuhan," dan menyebut pendekatan kebijakan baru pemerintahan Biden "hanya tipuan."
"Target DPRK bukanlah tentara Korea Selatan tetapi AS," ungkap pernyataan itu memperingatkan. Republik Rakyat Demokratik Korea adalah nama resmi Korea Utara.
Pernyataan Kim tampaknya lebih terukur, membiarkan pintu terbuka untuk dialog. Mereka datang menjelang kunjungan pertama utusan khusus baru Washington untuk Korea Utara ke Seoul.***