Kim Jong Un: Pyongyang harus Siap 'Konfrontasi' dengan Washington

- 18 Juni 2021, 14:10 WIB
 Kim Jong Un untuk pertama kalinya mengomentari tentang Amerika Serikat sejak dipimpin Joe Biden.
Kim Jong Un untuk pertama kalinya mengomentari tentang Amerika Serikat sejak dipimpin Joe Biden. /KCNA/FILE PHOTO VIA REUTERS

PR BEKASI - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengatakan bahwa Pyongyang harus "siap untuk dialog dan konfrontasi" dengan Washington.

Pernyataan tersebut Kim Jong Un sampaikan secara publik yang merespons pemerintahan Amerika yang kini dipimpin Joe Biden.

Kim Jong Un menegaskan bahwa Korut harus bersiap sepenuhnya jika ada konfrontasi dengan AS untuk melindungi martabat negara yang dipimpinnya.

Baca Juga: Kim Jong Un Sebut K-Pop 'Kankes Ganas' dalam Perang Budaya Baru yang Rusak Generasi Muda Korut

"Konfrontasi untuk melindungi martabat negara kita dan kepentingannya untuk pembangunan independen dan untuk menjamin lingkungan damai dan keamanan negara kita secara andal," katanya sebagaiamana dikutip PikiarnRakyat-Bekasi.com dari Korean Central News Agensi pada Jumat, 18 Juni 2021.

Pernyataan tersebut Kim Jong Un sampaikan pada hari ketiga rapat pleno Partai Buruh Korea yang berkuasa.

"Membuat analsisi rinci tentang kencenderungan kebijakan pemerintahan AS yang baru muncul dan mengklarifikasi tindakan strategis dan taktis yang tepat," ujarnya.

Baca Juga: Kim Jong Akui Khawatir K-pop Bisa Rusak Generasi Muda Korea Utara, Kebijakan Diperketat

Kim Jong Un menyerukan agar segera bereaksi dan mengatasi situasi yang cepat berubah dan upaya berkonsentrasi untuk mengambil kendali yang stabil dari situasi di Semenanjung Korea.

Sebelumnya, pemerintahan Joe Biden telah menyelesaikan kunjungan ke Korea Utara pada April lalu, yang menurut para pejabat Korut akan mengambil pendekatan kalibrasi dan praktis yang nantinya untuk mengekplorasi diplomasi dengan Pyongyang.

Bahkan sebuah pernyataan dari pejabat lain di KCNA pada Mei lalu mengecam hasil pertemuan antara Joe Biden dan Presiden Korea Selatan Moon Jae- in.

Baca Juga: Berat Badan Kim Jong Un Terlihat Lebih Kurus, Intelijen Khawatirkan Suksesi Korea Utara

Pernyataan itu menyebut keputusan Washington untuk mencabut pembatasan pengembangan rudal di Seoul sebagai "tindakan bermusuhan," dan menyebut pendekatan kebijakan baru pemerintahan Biden "hanya tipuan."

"Target DPRK bukanlah tentara Korea Selatan tetapi AS," ungkap pernyataan itu memperingatkan. Republik Rakyat Demokratik Korea adalah nama resmi Korea Utara.

Pernyataan Kim tampaknya lebih terukur, membiarkan pintu terbuka untuk dialog. Mereka datang menjelang kunjungan pertama utusan khusus baru Washington untuk Korea Utara ke Seoul.***

 

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: KCNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah