Lubang Hitam yang Pancarkan Tekanan dan Suhu Ditemukan, Teori Stephen Hawking 50 Tahun Lalu Terbukti

- 14 September 2021, 19:30 WIB
Teori yang dibuat oleh Stephen Hawking 50 tahun lalu terbukti setelah para ilmuwan menemukan lubang hitam memancarkan tekanan serta suhu.
Teori yang dibuat oleh Stephen Hawking 50 tahun lalu terbukti setelah para ilmuwan menemukan lubang hitam memancarkan tekanan serta suhu. /REUTERS/NASA.

PR BEKASI – Para ilmuwan telah membuktikan kebenaran dari teori yang dibuat Stephen Hawking 50 tahun lalu setelah secara tidak sengaja menemukan lubang hitam memancarkan tekanan serta suhu.

Pada 1976, penelitian yang diterbitkan oleh Stephen Hawking telah menemukan lubang hitam memancarkan radiasi termal.

Sebelum penemuan ini, para ilmuwan percaya lubang hitam adalah objek inert yang tidak berinteraksi dengan lingkungan mereka.

Baca Juga: Lusinan Lubang Hitam Supermasif Ditemukan di Galaksi Bima Sakti, Bumi Berpotensi Tertelan

Duo peneliti dari Departemen Fisika dan Astronomi di Universitas Sussex, Inggris kini telah mengambil teori Stephen Hawking satu langkah lebih jauh dan mereka melakukannya sepenuhnya secara tidak sengaja.

Menurut para peneliti, lubang hitam bahkan merupakan sistem termodinamika yang lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Selain memiliki suhu, lubang hitam sekarang juga diyakini memiliki tekanan, yang ditemukan oleh para peneliti Sussex dalam persamaan.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Adanya Potensi Peradaban Alien Lewat Bola Dyson di Sekitar Lubang Hitam

Profesor Xavier Calmet dari Universitas Sussex dan mahasiswa PhD Folkert Kuipers dibuat bingung dengan penemuan tersebut.

Pasalnya, terdapat sosok tambahan yang dipotong dalam persamaan yang berkaitan dengan apa yang disebut koreksi gravitasi kuantum terhadap entropi Schwarzschild atau lubang hitam statis.

Setelah mendiskusikan hasil yang mengejutkan, mereka menyadari apa yang mereka temukan adalah tekanan yang diciptakan.

Baca Juga: Astronom Deteksi Adanya Cahaya di Balik Lubang Hitam dari Pusat Galaksi dengan Jarak 800 Juta Tahun Cahaya

Para peneliti kemudian menghitung angka untuk mengkonfirmasi penemuan mereka dan menemukan gravitasi kuantum sebenarnya dapat menyebabkan tekanan di lubang hitam Schwarzschild.

“Temuan kami bahwa lubang hitam Schwarzschild memiliki tekanan serta suhu bahkan lebih menarik mengingat itu adalah kejutan total,” kata Profesor Calmet, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Senin, 14 September 2021.

Dirinya mengaku senang bahwa penelitian yang timnya lakukan tentang gravitasi kuantum telah memajukan pemahaman komunitas ilmiah yang lebih luas tentang sifat lubang hitam.

Baca Juga: Prediksi Albert Einstein Terbukti, Ilmuwan Temukan Ada Cahaya di Balik Lubang Hitam

“Stephen Hawking benar, lubang hitam tidak hitam tetapi memiliki spektrum radiasi yang sangat mirip dengan benda hitam,” katanya.

Menurutnya, spektrum radiasi tersebut membuat lubang hitam menjadi laboratorium yang ideal untuk menyelidiki interaksi antara mekanika kuantum, gravitasi, dan termodinamika.

“Jika Anda mempertimbangkan lubang hitam hanya dalam relativitas umum, orang dapat menunjukkan bahwa mereka memiliki singularitas di pusatnya di mana hukum fisika seperti yang kita kenal harus hancur,” katanya.

Baca Juga: Alien Disebut Bisa Menghisap Energi Lubang Hitam, Mungkinkan Ilmuwan Buktikan Keberadaannya?

Profesor Calmet juga mengatakan penemuan ini memiliki kemungkinan untuk menciptakan deskripsi baru tentang lubang hitam secara bersamaan.

“Pekerjaan kami adalah langkah ke arah ini. Meskipun tekanan yang diberikan oleh lubang hitam yang kami pelajari kecil, faktanya lubang hitam itu ada membuka banyak kemungkinan baru, mencakup studi astrofisika, fisika partikel, dan fisika kuantum," katanya.

Sementara itu, Profesor Kuipers mengaku gembira setalah mendapatkan penemuan yang memajukan pemahaman tentang lubang hitam.

Baca Juga: Stephen Hawking Prediksi Bumi Hancur Tahun 2600, NASA Temukan Tanda-tanda Mars Layak Huni

"Momen saat kami menyadari bahwa hasil misteri dalam persamaan kami memberi tahu kami bahwa lubang hitam yang kami pelajari memiliki tekanan setelah berbulan-bulan bergulat dengannya, sangat menggembirakan," katanya.

Sang pembuat teori tersebut, Stephen Hawking diketahui telah meninggal pada 2018 pada usia 76 tahun setelah bertahun-tahun berjuang melawan penyakit saraf motorik.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah