"Jika ada yang melanggar aturan (mereka) akan dihukum dan tidak ada yang punya hak untuk mengeluh," kata perintah yang dikeluarkan untuk tukang cukur.
Para tukang cukur kebinungngan, karena sampai saat ini belum jelas hukuman apa yang akan mereka terima jika tidak mematuhi aturan dan tetap memotong jenggot.
Baca Juga: Malala Pernah Ditembak Taliban 2012 Silam, Ajak Seluruh Dunia Berpegang Teguh Soal Isu Afghanistan
Selama pemerintahan Taliban sebelumnya, kelompok Islam konservatif menuntut agar pria menumbuhkan jenggot.
Sejak digulingkan dari kekuasaan setelah invasi pimpinan AS pada tahun 2001, jenggot yang dicukur atau dicukur rapi telah menjadi populer di negara itu.
Aturan tersebut pun mendapat beragam respons dari para tukang cukur.
Salah satunya dikatakan oleh Jalaludin, dia berharap Taliban akan mempertimbangkan kembali tuntutan mereka.
"Saya meminta saudara-saudara Taliban kami untuk memberikan kebebasan kepada orang-orang untuk hidup seperti yang mereka inginkan, jika mereka ingin memangkas janggut atau rambut mereka," katanya.
"Sekarang kami memiliki beberapa klien yang datang kepada kami, mereka takut, mereka tidak ingin memotong rambut atau janggut mereka, jadi saya meminta mereka membiarkan orang bebas, jadi kami memiliki bisnis kami dan orang-orang dapat dengan bebas datang kepada kami."