Studi Ungkap Olahan Daging China dan AS Bahaya, Kadar Garam Tinggi dan Risiko Hipertensi hingga Kematian

- 20 Oktober 2021, 15:09 WIB
Ilustrasi daging. Studi terbaru mengungkapkan bahwa China dan AS merupakan negara yang paling banyak memiliki kadar garam tertinggi pada olahan daging.
Ilustrasi daging. Studi terbaru mengungkapkan bahwa China dan AS merupakan negara yang paling banyak memiliki kadar garam tertinggi pada olahan daging. /Pixabay/fichte7

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan asupan garam maksimum 2.000 mg/hari.

Baca Juga: Studi Ungkap 5 Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala, Salah Satunya Sebabkan Depresi

Tetapi rata-rata konsumsi garam global pada 2010 sekitar dua kali lebih tinggi.

WHO juga telah menetapkan target pengurangan 30 persen asupan garam secara global pada 2025.

Para peneliti memeriksa label nutrisi makanan dari 26.500 produk di jaringan supermarket besar di negara-negara tersebut, dengan fokus pada kandungan garam.

Menurut hasil penelitian jurnal online BMJ Open, tingkat garam keseluruhan tertinggi di China (1.050 mg/100 g), diikuti oleh AS, Afrika Selatan, Australia dan Inggris (432 mg/100 g).

Studi ini juga menemukan variasi yang luas dalam kadar garam di dalam dan di antara lima negara, tergantung pada produk dan mereknya.

Baca Juga: Studi Terbaru Israel Ungkap Bahaya Pemanis Buatan, Temukan Bakteri yang Berbahaya bagi Usus

Misalnya, kandungan garam rata-rata produk daging lebih rendah di Australia (580 mg/100 g) dibandingkan di Inggris (590 mg/100 g).

Kandungan garam ayam panggang di China 4,5 kali lebih tinggi daripada di Inggris (893 mg/100 g vs 197 mg/100 g).

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: UPI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah