Pembekuan aset yang kini berada di tangan AS memperparah krisis kemanusiaan dan ekonomi di Afghanistan.
"Pesan kami kepada Amerika adalah, jika tidak diakui terus, masalah Afghanistan berlanjut, masalah kawasan bisa berubah menjadi masalah bagi dunia," kata Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Hindustan Times pada Minggu, 31 Oktober 2021.
Baca Juga: Taliban Berkuasa, 90 Persen Jurnalis di Afghanistan Alami Kekerasan
Sebelumnya, AS menginvasi Afghanistan pada tahun 2001, tak lama setelah tragedi 11 September 2001.
Pada saat itu, militer AS menggulingkan pemerintahan Taliban yang menolak untuk menyerahkan pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden.***