Baca Juga: Terima Laporan Warga, Polisi Bergerak Cepat Selidiki Kasus Bantuan 'Nasi Anjing'
Kabar ini merupakan tonggak sejarah bagi Wuhan. Ini terjadi lima hari setelah kasusnya mengalami penurunan menjadi dua digit dan kurang dari 70 hari setelah kasus rawat inap harian memuncak dengan jumlah 38.020.
Sebelumnya kota ini telah melaporkan 46.452 kasus, yang mana sebanyak 56 persen dari jumlah secara nasional. Sedangkan jumlah kematian sebanyak 3.869 orang atau 84 persen dari yang terjadi di Tiongkok.
Wuhan dan Provinsi Hubei sebelumnya telah ditetapkan karantina wilayah sejak akhir Januari lalu, yang mana jalanan ditutup, kereta api dan pesawat dibatalkan, serta penduduk tidak dapat bergerak bebas selama kurang lebih dua bulan.
Baca Juga: Saran Donald Trump Suntik Disinfektan ke Tubuh Makan Korban, 30 Warga New York Keracunan
Kota Wuhan masih akan menguji para penduduknya namun kali ini dilakukan secara teratur meskipun dikabarkan pemerintah setempat telah melonggarkan pembatasan.
Fokus saat ini beralih ke provinsi perbatasan timur laut Heilongjiang, yang telah melihat sejumlah kasus virus corona yang cukup besar berasal dari pendatang impor dari Rusia.
Sebelumnya pada 25 April 2020, otoritas kesehatan Tiongkok melaporkan 11 kasus virus corona baru di dataran tersebut, jumlah itu menurun dari 12 hari sebelumnya dengan tidak adanya kematian.***