Kritiki Kebijakan Ekonomi Kim Jong Un, Lima Pejabat Pemerintah Korea Utara Dieksekusi Mati

- 12 September 2020, 15:14 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. /KCNA/

PR BEKASI - Pemerintahan Korea Utara dilaporkan telah mengeksekusi mati lima pejabat pemerintahnya.

Kelimanya dieksekusi mati karena menentang kebijakan ekonomi pemimpin tertinggi di Korea Utara, Kim Jong Un.

Kelima pejabat pemerintah itu berasal dari Kementerian Ekonomi. Mereka ditembak mati oleh regu tembak pada 30 Juli 2020, setelah rincian percakapan mereka muncul di pesta makan malam dan dilaporkan ke atasan mereka.

Baca Juga: Profesor Amerika Sebut Alam Semesta Merupakan Jaringan Syaraf

Pada awalnya, para pejabat tersebut secara terbuka membahas perlunya reformasi industri di Korea Utara, karena saat ini negara hanya mampu menghasilkan sedikit barang konsumsi untuk warganya yang miskin.

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Mirror, Sabtu, 12 September 2020, lima pejabat tersebut juga membahas perlunya Korea Utara mencari kerja sama asing untuk membantu mengatasi sanksi perdagangan.

Mereka juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa ekonomi yang stagnan di Korea Utara akan semakin parah, jika perbaikan tidak segera dilakukan.

Baca Juga: Isi Hari PSBB dengan Merajut, Ternyata Punya Segudang Manfaat Kesehatan

Diskusi mereka akhirnya sampai ke Kepala Kementerian Ekonomi, yang akhirnya melaporkan tindakan mereka kepada pihak berwenang, sehingga mendorong diadakannya penyelidikan internal.

Lima pejabat tersebut, merupakan pejabat yang sangat kompeten di dalam kementerian. Namun, karena bocornya diskusi mereka, mereka pun dipanggil ke sebuah pertemuan, lalu ditangkap oleh polisi rahasia, dan dipaksa untuk mengakui semua kejahatannya, termasuk tuduhan merendahkan rezim Kim Jong Un.

Selain itu, keluarga mereka pun dipindahkan ke kamp penjara politik (stasiun 15) di Yodeok, Hamgyeongnam-do, salah satu tempat paling terkenal di Korea Utara bagi para pembangkang politik.

Baca Juga: 800 Hektare Lahan Padi di Kabupaten Bekasi Terancam Kekeriangan dan Gagal Panen Jika Kemarau Terus

Eksekusi tersebut lantas menimbulkan keresahan di antara para pejabat di Korea Utara. Mereka takut akan terjadi kembali pembersihan pada negara itu, seperti yang dilakukan Kim Jong Un setelah kematian mantan Pemimpin Tertinggi Kim Jong-il pada 2011.

Seperti yang diketahui, eksekusi umum terjadi di Korea Utara bagi para pejabat ataupun warga sipil yang dianggap telah menentang pemerintahan.

Minggu ini dilaporkan bahwa Kim Jong Un telah mempertontonkan kepala pamannya, setelah pamannya beserta anggota keluarga lainnya dieksekusi mati oleh regu tembak.

Baca Juga: Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik, Hyundai Gandeng Mitra Lokal

Jenderal Jang Song Thaek menjadi sasaran regu tembak atas perintah keponakannya, Kim Jong Un. Setelah menjalani eksekusi, tubuhnya kemudian ditelanjangi dan diumpankan ke anjing.

Kim Jong Un kemudian dilaporkan memajang kepala pamannya untuk dilihat orang lain.

Para pembantu Jenderal Jang Song Thaek juga dieksekusi menggunakan senjata anti-pesawat, sementara keluarganya juga diketahui telah dibunuh atas perintah Kim Jong Un.

Baca Juga: Nyamar Jadi Polisi, Tiga Pelaku Pencurian dan Pemerasan di Jakarta Berhasil Digelandang Polisi

Sebelumnya Jang Song Thaek sempat mengambil alih sementara Korea Utara setelah ayahnya Kim Jong Un, Kim Jong Il jatuh sakit sebelum akhirnya meninggal pada 2011.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah