Para demonstran tersebut didominasi oleh puluhan ribu pelajar dan wanita.
Seorang mahasiswa yang ikut terlibat demonstrasi, Saima Ajmeri (21) menantang terik matahari, hujan, dan ketakutan akan infeksi Covid-19 saat dia turun ke jalan selama lima hari berturut-turut.
Baca Juga: dr. Tirta Sambut Positif PSBB Transisi Jilid 2 Jakarta, Warganet: Jelas Lah Orang Dikit Lagi Pilkada
"Saya selalu malu, dan menjauh dari unjuk rasa dan prosesi protes karena saya seorang introvert. Tapi sekarang saya merasa tidak bisa lagi berdiam diri. Pemerkosaan ini tidak bisa terus berlanjut, dan pemerkosa tidak bisa bebas dari hukuman. Sesuatu harus berubah, ” kata Saima Ajmeri.
Protes yang sebagian besar dipimpin oleh kaum perempuan itu meletus setelah sebuah video beredar pada bulan ini.
Dalam video tersebut terlihat beberapa pria menelanjangi dan menyerang seorang wanita di distrik selatan Noakhali.
Baca Juga: Ormas Islam Akan Serbu Istana Besok, Lemkapi: Unjuk Rasa Jangan Sampai Anarkis
Dalam pernyataannya, wanita itu mengatakan dia pertama kali diperkosa oleh salah satu pelaku dengan todongan senjata tahun lalu.
Selama setahun, dia selalu diancam dengan senjata oleh pelaku, dia juga diancam akan diperkosa ramai-ramai jika dia melawan keinginan pelaku.
Namun akhirnya dia pun diperkosa beramai-ramai oleh pria itu dan sejumlah rekannya pada 2 September 2020 lalu.