PR BEKASI – Politisi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan akhirnya minta maaf kepada masyarakat Sunda.
Permintan maaf tersebut disampaikan Arteria Dahlan, terkait ucapannya yang meminta kajati berbahasa Sunda diganti oleh Jaksa Agung.
“Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda,” kata Arteria Dahlan.
Baca Juga: NFT Foto KTP Dijual di OpenSea, Siber Polri Ingatkan Bahaya Besar Ini hingga Hukuman Bagi Penjual
Permintaan maaf Arteria Dahlan disambut baik oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil bersyukur lantaran pada akhirnya Arteria Dahlan mau meminta maaf kepada masyarakat Sunda.
“Alhamdulillah. Beliau siang ini sudah menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat Sunda,” kata Ridwan Kamil sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Instagram @ridwankamil pada Kamis, 20 Januari 2022.
Baca Juga: Panic Buying Minyak Goreng Rp 14.000, Warga Serbu Minimarket hingga Stok Minyak Ludes Terjual
Ridwan Kamil mengajak seluruh insan untuk saling memiliki rasa toleransı dan memahami.
“Mari silih asah, asih, asuh, silih wawangi,” ujar Ridwan Kamil.
“Hidup damai, penuh dengan rasa toleransi dan saling memahami adalah jati diri kita,” ujarnya melanjutkan.
Pemimpin nomor satu ini pun meminta agar kejadian ini menjadi pelajaran bersama.
Pria yang akrab disapa Kang Emil Ini berharap ada hikmah yang bisa diambil dari insiden ini.
Baca Juga: Reaksi Wijin Usai Jadi Mantan Gisel Saat Kerap Dibandingkan dengan Gading Marten
“Semoga menjadi hikmah kepada kita semua yang hidup dalam Negeri indah Bhineka Tunggal Ika ini,” tutur Ridwan Kamil.
Sebelumnya, Arteria Dahlan pada rapat bersama antara Komisi III DPR RI dengan Kejaksaan Agung RI (Kejari) pada Senin, 17 Januari 2022 meminta Kejari untuk bekerja secara profesional.
Politisi yang juga pengacara tersebut meminta langsung kepada Jaksa Agung ST Burhanudin yang hadir dalam rapat tersebut untuk memecat Kajati, yang kedapatan menggunakan bahasa Sunda dalam rapat resmi.
Menurut Arteria Dahlan, hal tersebut dapat menimbulkan kesalahpahaman bagi peserta rapat yang tidak mengerti bahasa Sunda.
Sementara itu, Arteria Dahlan membantah bahwa pernyataannya tersebut dikeluarkan olehnya untuk menyudutkan orang Sunda.
Arteria Dahlan membela diri bahwa pernyataan tersebut dimaksudkan agar tidak ada orang-orang yang memegang jabatan strategis di tubuh Kejaksaan Agung RI karena faktor kesukuan.***