Herry Wirawan meminta korban agar tidak takut dan mengerti kondisinya. “Jangan takut sama Bapak, tidak akan apa-apa, kamu harus ngertiin kondisi Bapak,” kata Herry dikutip dari berkas dakwaan.
Pelaku juga meyakinkan korban bahwa apa yang dilakukannya tidak akan menghancurkan masa depan. Ia juga memposisikan dirinya sebagai orangtua dari para korbannya.
“Jangan takut gitu, nggak ada seorang ayah yang akan menghancurkan masa depan anaknya,” rayu Herry Wirawan.
Herry juga selalu mendoktrin para korbannya. Kata dia, sebagai seorang guru, harus selau ditaati. “Guru itu Salwa Zahra Atsilah, harus taat kepada guru,” kata terdakwa.
Herry Wirawan juga sempat didatangi salah seorang santriwati yang ia perkosa. Santriwati itu mengaku tengah hamil.
Kepada santriwati itu, Herry Wirawan berjanji akan bertanggungjawab dan menghidupi bayi tersebut.
“Biarkan dia (bayi) lahir ke dunia. Bapak bakal biayai sampai kuliah. Sampai dia mengerti, kita berjuang bersama-sama,” kata Herry Wirawan.
Untuk makin meyakinkan para korbannya, terdakwa menjanjikan mereka menjadi polwan atau pengurus pesantren.*** (Purwanto Ngatmo/Ternate.Pikiran-Rakyat.com)