Bima Arya Dinilai Ganggu Hak Rizieq, Rocky Gerung: Terlihat Ada Permainan Politik di Balik Isu Covid

30 November 2020, 13:39 WIB
Rocky Gerung yang turut mengomentari aksi Bima Arya yang terbilang kelewatan dan malah melawan instruksi dari presiden Jokowi. /Kolase dari YouTube dan Instagram @bimaaryasugiarto

 

PR BEKASI - Pengamat politik Tanah Air Rocky Gerung turut mengomentari aksi Wali Kota Bogor Bima Arya yang dianggap telah mengganggu hak Habib Rizieq Shihab sebagai pasien untuk beristirahat.

Seperti yang telah diketahui, beberapa waktu yang lalu Bima Arya menghampiri Rumah Sakit (RS) UMMI di Kota Bogor yang merupakan RS tempat Habib Rizieq dirawat.

Hal tersebut dilakukannya dalam rangka untuk meminta klarifikasi bahwa Habib Rizieq dikabarkan menolak untuk melakukan tes swab. 

Baca Juga: Ancam Lewat Dalih KUHP, Mahfud MD: Siapa pun yang Tolak 'Tracing' HRS, Akan Diproses Hukum

"Kota Bogor itu wilayah tugas saya. Karena itu, saya akan mendatangi rumah sakit untuk meminta klarifikasi, mengapa menolak," ucapnya.

Namun tindakannya tersebut malah menuai kecaman dari berbagai golongan masyarakat karena dianggap telah melakukan intervensi terhadap Habib Rizieq sebagai pasien.

Menurut Rocky Gerung, terdapat permainan politik di balik isu COVID ini, padahal sebelumnya isu Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan yang dikabarkan terpapar COVID juga tidak diberi klarifikasi oleh pemerintah. 

Baca Juga: Viral Video Kebakaran di Dekat Rumah Habib Rizieq, FPI Minta Warganet Tidak Berspekulasi Macam-macam

"Waktu pak Luhut juga diisukan masuk RS itu gak ada klarifikasi dari Istana, kan harusnya diklarifikasi dong itu benar atau tidak, jadi sampai pak Luhut pulang dari Amerika baru orang tau, pak Luhut justru sehat-sehat," tuturnya.

Bahkan ucap Rocky Gerung, delapan menteri kabinet Jokowi yang dikabarkan tertular COVID pun tidak dipublikasikan.

"Jadi terlihat bahwa ada permainan di balik isu COVID ini yaitu isu politik, jadi pemerintah ini mempolitisir Covid, mengkriminalkan orang dengan alasan COVID, merampok uang negara dengan alasan COVID, ini malah jadi permainan politik Istana," ucapnya.

Baca Juga: Sesalkan Sikap Habib Rizieq yang Tidak Kooperatif, Mahfud MD Sebut Pemerintah Akan Tindak Tegas

Rocky Gerung juga menilai Bima Arya telah terseret dalam arus permainan politik Istana tersebut, sebenarnya dia bisa saja menentukan sendiri sikapnya supaya tidak terjadi kontroversi seperti ini.

Padahal dari data yang ada, ucap Rocky Gerung, dari 500.000 orang yang positif, ia yakin diantaranya pasti ada pejabat dan separuh kepala daerah yang saat ini sedang melakukan kampanye.

"Lalu gak dianggap penting itu gak disorot dan dipublikasikan, ini kan Habib Rizieq dianggap penting, jelas aja karena dia adalah tokoh politik yang sedang kontroversi," tuturnya.

Baca Juga: Said Aqil Positif Covid-19, Ferdinand Hutahaean Sampaikan Doa untuk Kesembuhannya

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin, 30 November 2020, menurutnya, tindakan Bima Arya ini sudah kelewatan dan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

"Saya anggap ini demi tukar tambah politik seluruh pejabat mengatasnamakan satgas untuk mencari-cari kesalahan orang, itu gak bener itu, itu melanggar HAM dan melanggar privasi, melanggar hak-hak sebagai pasien itu soalnya, kalau dia diproteksi keluarga yaudah, itu keluarga yang berhak menentukan itu," ucapnya.

Rocky Gerung juga menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa bulan yang lalu soal menjaga rahasia identitas pasien.

Baca Juga: Sandiaga Uno Berpeluang Jadi Menteri KKP, Refly Harun: Harusnya Jangan dari Partai Gerindra Lagi

"Saya juga telah memerintahkan kepada menteri untuk mengingatkan agar RS, agar pejabat-pejabat pemerintah itu tidak membuka privasi pasien, kita harus menghormati kode etik, hak-hak pribadi penderita korona harus dijaga, tidak boleh dikeluarkan ke publik, ini etika kita dalam berkomunikasi, media juga harus menghormati privasi mereka sehingga secara psikologis mereka tidak tertekan, dapat segera pulih, dan sembuh kembali," ucap Jokowi dalam pidatonya pada tanggal 3 Maret 2020.

Oleh karena itu berlandaskan ucapan Jokowi tersebut, Rocky Gerung menilai Bima Arya telah melawan Instruksi dari Jokowi.

"Dari pernyataan tadi kan jelas, itu instruksinya presiden, tidak dibuka dan itu rahasia, jadi ini bisa disebut bahwa Wali Kota Bogor malah lawan instruksi dari Presidennya sendiri," ucapnya.

Baca Juga: Bungkam Soal Hasil Tes Usap, Politisi PDIP Minta Kejujuran Habib Rizieq: Ini Masa Pandemi

"Karena itu mesti ada Perpres atau Inpres semua wali kota harus mengantongi flashdisk yang isinya adalah pidato-pidato presiden, supaya sebelum mereka berkomentar dia buka dulu flashdisknya itu, oh Jokowi bilang begini," sambungnya

Rocky Gerung juga menyarankan Jokowi untuk menegur bawahannya Bima Arya atas aksinya tersebut.

"Jokowi jelas mengatakan lindungi privasi, bawahan Jokowi malah justru ingin mengacak-acak privasi orang kan, saya juga gak tahu gimana ini, seharusnya pak Jokowi juga tegur dong bima arya itu," ucapnya.

Baca Juga: Sindir Habib Rizieq yang Sembunyikan Hasil Swab, Yunarto Wijaya: Memang Gak Harus Dipublikasikan

Rocky Gerung justru menduga Bima Arya malah menganggap tindakannya tersebut adalah sumbangan dia kepada Jokowi.

"Dianggapnya Jokowi lagi cari kesalahan Habib Rizieq maka Bima Arya mengambil inisiatif untuk cari kesalahannya di lokasi RS, kan begini-beginian ini yang terlalu dangkal sebetulnya sebagai permainan politik," tutupnya.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler