PR BEKASI - Influencer Sherly Annavita menyoroti kasus rasisme dan penghinaan agama Islam yang diduga dilakukan oleh pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda.
Sherly Annavita mengaku heran karena belum ada kelanjutan terkait kasus Abu Janda tersebut, padahal sudah satu bulan kasus tersebut berjalan.
Sherly Annavita pun mengatakan, pasti banyak pihak yang juga menanti seperti apa kelanjutan kasus Abu Janda tersebut.
Baca Juga: SBY Tegas Sebut Namanya Aktor di Balik GPK-PD, Moeldoko: Jangan Menekan Saya!
Baca Juga: Jokowi Disambut Kerumunan Disebut Spontanitas, Saleh Daulay: Tapi Kok Ada Bagi-bagi Suvenir?
"Banyak di antara kita yang sangat menunggu kelanjutan kasus rasisme dan penghinaan terhadap agama Islam yang diduga dilakukan oleh Abu Janda," kata Sherly Annavita, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan Instagram @sherlyannavita, Jumat, 26 Februari 2021.
"Namun, info terakhir kepolisian menyatakan bahwa bukti-buktinya masih dikumpulkan. Padahal, sudah hampir satu bulan lamanya kasus ini berjalan," sambungnya.
Meski demikian, Sherly Annavita mengajak semua pihak untuk mempercayai pernyataan pihak kepolisian.
Pasalnya, jika selama ini kepolisian mampu bertindak cepat dalam mengungkap kasus-kasus besar seperti terorisme, apalagi kasus Abu Janda yang lebih sederhana.
Baca Juga: Sebut Banjir Terjadi di Mana-mana, Sutiyoso: Tapi Kenapa yang 'Digebukin' Anies, Gue Heran Juga
"Kita tentu harus menghargai dan percaya dengan keterangan dari pihak kepolisian itu. Kalau dugaan terorisme, makar, dan kasus-kasus berat lainnya saja dengan sangat cepat, mudah, dan tegas diungkapkan, apalagi ini kasus yang jauh lebih sederhana," tutur Sherly Annavita.
Sherly Annavita lantas mengingatkan pihak kepolisian bahwa saat ini marwah kepolisian sedang jadi taruhannya.
"Jangan sampai berlarutnya ketidakjelasan kasus ini membuat kepercayaan masyarakat kepada kepolisian menurun drastis. Marwah kepolisian jadi pertaruhannya," ujar Sherly Annavita.
Sherly Annavita pun mengingatkan, jika kasus Abu Janda tak segera diproses, dikhawatirkan akan terbentuk kesimpulan bahwa pihak-pihak yang bertentangan dengan kekuasaan selalu dicari-cari kesalahannya sampai yang terkecil.
Namun, pihak yang dianggap dekat dengan kekuasaan seolah-olah sulit untuk tersentuh hukum, meski kesalahannya sangat terlihat jelas.
"Jangan sampai terbentuk kesimpulan kalau yang dianggap kontra pada kekuasaan selalu dicari-cari sampai pada kesalahan terkecilnya," ucapnya.
Baca Juga: Aksi Jokowi Bagi-bagi Suvenir Jadi Polemik, dr. Tirta: Itu Kan Dalam Rangka Membubarkan Kerumunan
"Namun, kesalahan yang dianggap dekat dengan kekuasaan seolah tak pernah bisa disentuh hukum walau sudah terang benderang duduk perkaranya. Bukankah begitu teman-teman?," ujar Sherly Annavita.***