Fahri Hamzah: Kasih Saya Jadi Presiden Setahun Korupsi Saya Hilangkan

7 Maret 2021, 18:43 WIB
Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah berkelar soal penanganan korupsi ketika dia menjadi Presiden. /Twitter/@Fahrihamzah

PR BEKASI - Wakil Ketua Partai Gelora Fahri Hamzah menyampaikan pengandaiannya jika dia dijadikan Presiden, maka kasus korupsi di Indonesia akan selesai dalam setahun.

Sebelumnya, Fahri Hamzah menyatakan jika kasus korupsi masih banyak terjadi berarti Indonesia telah gagal.

"Saya tuh tidak suka merayakan kegagalan, saya itu ingin  merayakan keberhasilan. Karena orang Indonesia itu tidak tahu beda antara sukses dan sibuk itu," kata Fahri Hamzah, sebagaimana dikutip 
PikiranRakyat-Bekasi.com dari Talk Show TvOne pada Minggu, 7 Maret 2021.

Diungkapkannya, bahwa orang Indonesia menghargai orang yang sibuk, yakni yang mempunyai masalah itu-itu saja maka akan dianggap hebat.

Baca Juga: Mahfud MD Akui Demokrat versi AHY, Hidayat Nur Wahid: Laksanakan Aturan Hukum, Selamatkan NKRI!

Baca Juga: Bioskop Sudah Buka tapi Tetap Sepi, Kendala Pandemi hingga Harapan Vaksinasi Menanti

Baca Juga: Ibaratkan Bangun Rumah Sendiri, Said Didu: 3 Pensiunan Jenderal Buat Partai Sendiri, Kalau Moeldoko?

"Jadi kalau ada kaya gini kita masih sibuk ngurus korupsi, wah hebat nih kerjaan kita tambah banyak nih. Saya tuh enggak suka yang kaya gitu," ucapnya.

Dikatakannya kalau dia lebih suka merayakan kesuksesan dan suka jika korupsi itu sudah tidak ada.

Ketika ditanya apakah bisa hal itu terjadi di Indonesia, dia menjawab bisa karena negara lain saja bisa memberantas korupsi.

"Emang kita bangsa terkutuk apa nggak bisa keluar dari  isu korupsi, kita ini kan bangsa yang agung kan? Itu soal kapasitas saja, makanya saya bilang kan kasih saya jadi Presiden setahun korupsi saya hilangkan," ujar Fahri Hamzah.

Bahkan, dikatakannya dia bisa mengatur agar korupsi hilang dalam waktu kurang dari setahun. Ada cara untuk melakukan hal itu.

Baca Juga: Tanggapi Kisruh Demokrat, Annisa Pohan Sadar Sudah Lama Keadilan Pergi: Apakah Kita Terus Diam?

"Sama dengan ada yang bilang, 'saya jadi Gubernur masalah beres'. Saya jadi Presiden masalah beres," katanya.

Disebutnya pemimpin itu adalah seorang pencipta musim, yang dapat menciptakan musim agar orang tidak lagi melakukan korupsi.

Fahri Hamzah menyatakan ada tiga tahapannya yang nanti dia ungkapkan.

"Pemimpin itu pencipta musim, orang akan ikut kepada sinar yang dilahirkan dari pemimpin," ucapnya.

Namun, ketika ditanya apakah dia ingin jadi presiden, Fahri Hamzah menjawab tidak dan mengatakan kalau dia ingin menjadi marbot.

Baca Juga: Prank Polisi Usai Berpura-pura Jadi Mata-mata Korea Utara, Pria Ini Terancam Hukuman Penjara

Saat didesak, tahapan apa saja untuk menghilangkan korupsi, Fahri Hamzah menjawab mudah.

Menurutnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa melakukan itu dalam waktu dua tahun.

Sementara Presiden, yang memiliki wewenang atas Kepolisian, Jaksa, dan pengaruh di ruang jabatan publik seharusnya bisa lebih cepat apabila dengan KPK saja semestinya bisa dalam dua tahun.

"Kalau KPK ngerti fungsi dia yang sebenarnya. Kita ubah undang-undang ini dengan maksud supaya KPK lebih paham, sekarang gimana si, itu Jaksa Agung ngejar korupsi 23 triliun, 24 triliun, Asabri, BPJS Ketenagakerjaan, dan lain-lain," ujar Fahri Hamzah.

Dipaparkannya, lain hal dengan KPK, yang berhasil menangkap orang yang pernah diberi penghargaan antikorupsi dengan uang di tangan ajudan senilai Rap1 miliar.

Baca Juga: Kebencian Terhadap Muslim Meluas, PBB Desak Negara-Negara untuk Bertindak Atasi Islamofobia

Padahal, dilanjutkannya, seharusnya KPK adalah super power atau super body di dalam pemberantasan korupsi.

Akan tetapi, yang terjadi adalah sebaliknya, kondisi saat ini KPK hanya memakai audit dan menemukan kerugian hingga triliunan, melakukan pembekuan aset-aset dan bisa disetorkan ke negara adalah Kejaksaan, yang undang-undangnya tidak diubah.

"Tapi KPK yang kuat ini cuma ambil amplop-amplop dari tangan pejabat itu, kan sebenarnya itu ironis, ini yang menurut saya KPK tidak paham fungsi dia yang sebenarnya,"  katanya.

Sebab itu, kenapa dia mengatakan jika jadi Presiden cukup satu tahun karena akan difungsikannya semua lembaga untuk membantu menangani korupsi.

Kepolisian akan difungsikan jika berhasil membersihkan internal Polisi.

Baca Juga: Jokowi Tak Boleh Tampak Bodoh, Fahri Hamzah: Seharusnya Juru Bicara Tak Mondar-mandir Masuk TV

Baca Juga: 9 Tips Jelang Persiapan Seleksi Masuk Perguruan Tinggi, Percaya Diri dan Minta Motivasi

Saat ditanya jika di dalam lembaga penegak hukum itu sendiri ada oknum yang melakukan korupsi, Fahri Hamzah menjawab hal itu yang akan dilakukannya termasuk membereskan Kepolisian.

"Membereskan Kejaksaan Agung, membereskan pengadilan, membereskan lembaga-lembaga, yang tidak punya akal para elite lah, saya enggak nyebut orang. Ini soal gampang kalau orkestra ini berhasil dibuat, ada ilmunya," ucap Fahri Hamzah menutup.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler