Imbau Masyarakat Agar Waspada, Polri: Teroris Jaring Generasi Milenial dengan Memanfaatkan Medsos dan Internet

6 April 2021, 11:26 WIB
Ilustrasi teroris. Polri mengimbau masyarakat agar waspada lantaran para teroris menjaring generasi milenial dengan memanfaatkan media sosial dan internet. /Pixabay/TheDigitalWay.

PR BEKASI - Indonesia saat ini masih menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme.

Hal tersebut semakin mencuat setelah adanya peristiwa ledakan bom yang terjadi di Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel).

Selanjutnya, penyerangan Markas Besar (Mabes) Polri oleh sejumlah orang yang tak dikenal juga dinilai sebagai aksi teror.

Baca Juga: Viral 4 Pria Tunanetra Dibantu Jemaah Sebrangi Jalan saat Akan Salat Jumat, Videonya Buat Haru Netizen

Baca Juga: Bukan dengan Impor, Bulog Akhirnya Beli Beras Petani untuk Penuhi Target Jelang Ramadhan

Baca Juga: Warga Bekasi Waspada, Telah Terjadi Pembegalan di Flyover Kranji Tengah Malam, Korban Selamat meski Terluka

Dikabarkan sebelumnya, tim Densus 88 Antiteror telah mengamankan puluhan terduga teroris di beberapa wilayah di Indonesia.

Sementara itu, Polri menilai jaringan teroris yang menyasar generasi milenial pada dasarnya mereka belajar dari media sosial (medsos) dan internet.

Pendapat tersebut disampaikan langsung oleh Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono melalui webinar bertema Bom di Makassar dan penembakan di Mabes Polri Perspektif, Toleransi dan Demokrasi.

Baca Juga: Kabar Gembira! Arab Saudi Izinkan Pelaksanaan Ibadah Umrah Tahun 2021 Asal Penuhi Syarat Berikut

Baca Juga: Tak Ada Larangan ‘Bukber’ di Bulan Suci Ramadhan 1442 H, Namun Harus Penuhi Syarat Berikut Ini

Rusdi Hartono memaparkan pendapat itu berdasarkan hasil analisis dari pelaku penyerangan di Mabes Polri, yakni ZA.

Dari hasil penyelidikan, diketahui ZA sempat mempublikasikan bendera ISIS dan beberapa kalimat perjuangan dalam media sosial pribadinya sebelum melakukan penyerangan di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri).

"Tentunya, saat kita bicara mengenai ZA ya, di dalamnya itu dimungkinkan sekali pemahaman yang didapatkan ZA bersumber dari internet," kata Brigjen Pol Rusdi Hartono sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.

Rusdi menuturkan bahwa sasaran terorisme untuk menarik generasi milenial terbilang mengikuti zaman.

Baca Juga: Istrinya Dihujat Warganet, Ustaz Solmed: Daripada Buat Mencaci Mending Kuotanya Dipakai Dagang Online

Baca Juga: Wakil Gubernur NTT Sebut 3 Kabupaten Masih Terisolasi Akibat Banjir Bandang, BNPB Siapkan 3 Helikopter

Baca Juga: Menag Rilis Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri, Diantaranya Bukber Dibolehkan bila Sesuai Prokes

Para teroris menurutnya menjaring generasi milenial dengan memanfaatkan media sosial dan internet, sebagaiman diberitakan Depok.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Siap Antisipasi Jaringan Terorisme yang Menyasar Generasi Milenial, Polri Sebut Mereka Belajar dari Internet".

Dengan demikian, menurutnya menjadi tugas bagi semua pihak untuk memisahkan antara konten yang benar dan konten yang menyesatkan dalam medsos dan internet.

"Artinya, paham-paham seperti itu begitu cepat dan begitu banyak datanya. Inilah yang menjadi PR bagi kita semua masyarakat Indonesia bagaimana memilah dan memilih konten yang benar dan menyesatkan," ujarnya.

Menurut Rusdi Hartono, pascaserangan aksi terorisme yang dilakukan pelaku berusia muda atau kaum milenial di beberapa tempat, Polri mulai lebih berhati-hati dan mengantisipasi jaringan terorisme yang menyasar generasi milenial.

"Ini jelas sekali ya, kita mulai lakukan antisipasi karena kelompok teror yang ada sekarang pelakunya anak muda dan menyerang anak muda juga," ucap Rusdi Hartono.

Di kesempatan yang sama, Rusdi menegaskan penanggulangan terorisme bukan hanya menjadi tanggung jawab dari aparat kepolisian, tapi juga membutuhkan dukungan masyarakat dan kelompok moderat.

Maka dengan begitu, kelompok ideologi tarikan (terorisme) tidak akan mudah masuk dan melakukan aksinya di Indonesia.

"Ini perlu ditegaskan sekali lagi, karena permasalahan terorisme bukan masalah yang ringan namun justru masalah yang kompleks dan membutuhkan dukungan semua pihak," ujarnya.*** (Filio Duan/Depok.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Depok.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler