PR BEKASI - Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun, mengatakan kalau dia harus meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Refly Harun menyampaikan, hal itu karena pemerintahan Presiden Jokowi sering memberikan ilham kepadanya dan yang lain untuk memberikan kritik.
Dijelaskan Refly Harun, memberikan kritik itu merupakan perannya sebagai warga negara. Dia menyebut ada yang di Istana membantu pemerintahan Jokowi.
Ada juga yang di luar Istana, membantu sebagai seorang warga negara biasa tetapi tetap ingin menjalan peran kewarganegaraan yang dimilikinya.
"Nah jadi dalam kesempatan ini kan sebagai sesama manusia, ya kan?" katanya.
Dia mengatakan, tak hanya hubungan antara warga negara dan penguasa saja.
Namun, sebagai sesama manusia sudah seharusnya saling meminta maaf. Terutama jika ada konten-konten yang isinya banyak berupa kritikan pada pemerintahan Jokowi.
"Yakinlah itu nothing personal, itu menjalankan peran kewarganegaraan untuk menjaga pemerintahan penguasa agar tetap amanah," ujar Refly Harun.
Hal itu, dikatakannya, merupakan konsepnya, sebab itu dia menilai lingkungan Istana semestinya memahami persoalan tersebut.
Selain itu, Refly Harun mengungkapkan bahwa meminta maaf bukan karena merasa salah sebagai warga negara.
"Minta maaf itu karena ada dimensi kemanusiaannya kan," tuturnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Neno Warisman Channel pada Jumat, 14 Mei 2021.
Dia menyebut bahwa siapa tahu di dalam kata-kata yang diucapkannya memunculkan perasaan sakit hati, marah, dan perasaan yang lainnya.
Menurutnya, itu hal yang tidak dapat dihindari jika menjalankan peran seperti yang dilakukannya tersebut.
Tak hanya itu, Refly juga memaafkan orang yang melontarkan caci maki padanya.
"Saya juga memaafkan siapapun yang sudah mencaci maki saya. Baik secara langsung maupun tidak langsung." kata Refly Harun.***