Setuju dengan Penayangan Film 'G30S/PKI', Fadli Zon: Sebaiknya Film Itu Diputar Kembali

25 September 2020, 14:23 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Instagram/@fadlizon /

 

PR BEKASI – Ucapan Gatot Nurmantyo mengenai pencopotan dirinya sebagai Panglima TNI karena perintah menyaksikan film G30S/PKI pada akhir tahun 2017 lalu masih menjadi perbincangan hangat.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon pun turut angkat bicara mengenai hal tersebut.

Dirinya menilai bahwa pergantian Gatot Nurmantyo terjadi mungkin karena sudah memasuki usia pensiun.

Baca Juga: Finlandia Gunakan Jasa Anjing Pelacak untuk Deteksi Orang yang Terinfeksi Covid-19 di Bandara

“Saya tak tahu persis apakah alasan pergantian Pak Gatot sebagai Panglima TNI. Waktu itu saya menjabat Plt Ketua DPR, menerima surat penggantian Pak Gatot dari Mensesneg RI di ruang kerja saya,” tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

Tetapi Fadli Zon mengaku tidak mengetahui secara persis mengenai pergantian Gatot Nurmantyo yang dinilai publik terlalu cepat itu.

Diketahui bahwa Gatot Nurmantyo menjabat sebagai Panglima TNI sejak 8 Juli 2015 sampai 8 Desember 2017. Dia telah berusia 55 tahun dan juga terdapat berita pada saat itu bahwa Gatot Nurmantyo mengetahui kasus penyelundupan 5.000 senjata ilegal.

Baca Juga: Rela Putus Sekolah, Bocah Laki-laki Ini Habiskan Waktu 17 Tahun Buru Pelaku yang Bunuh Ayahnya

“Tak ada alasan spesifik kenapa diganti cukup mendadak. Namun, Pak Gatot memang memasuki usia pensiun dalam beberapa bulan waktu itu,” kata Fadli Zon.

Di sisi lain, dia menyatakan persetujuannya mengenai ajakan Gatot Nurmantyo yang meminta jajarannya untuk menonton film G30S/PKI. Sebab, kudeta dan pembunuhan yang dilakukan oleh PKI tersebut nyata.

“Saya sendiri setuju dengan ajakan menonton film tersebut. Sebagai sejarawan, saya membaca banyak buku dan dokumen, serta mendengar dari banyak saksi mata bahwa jelas PKI melakukan kudeta, dan pembunuhan para jenderal/perwira,” tutur Fadli Zon.

Baca Juga: Harus Jadi Sorotan, Jumlah Pengangguran akan Bertambah Lebih dari 5 Juta Orang oleh Dampak Resesi

Bahkan, Fadli Zon menambahkan, ia pun menyerukan bahwa film G30S/PKI dapat diputar kembali, supaya memberikan pemahaman sejarah kepada generasi muda terhadap masa keberadaan PKI di Indonesia.

“Sebaiknya film itu diputar kembali, untuk mengingatkan sejarah yang tak boleh lagi terjadi. Jangan hapus jejak sejarah, atau memutarbalikkan sejarah,” ucap Fadli Zon.

Selain itu, melalui akun Twitternya, Fadli Zon juga mengungkapkan bagaimana film G30S/PKI masih sangat halus menggambarkan kekejaman Komunis.

Baca Juga: Gadis Ini Keluarkan Air Mata Darah, Dokter Dibuat Kebingungan

“‘Revolusi’ (Pengambilalihan paksa, kudeta, dan sejenisnya) adalah bagian dari ‘rukun komunisme’, maka dimana-mana rezim komunis berdarah-darah,” kicaunya melalui akun @fadlizon pada Jumat, 25 September 2020.

“Ideologi ini ganas dan kejam, termasuk waktu merajalela di RI. Film G30S/PKI masih sangat halus menggambarkan kekejaman komunis itu,” ungkap Fadli Zon masih melalui kicauannya tersebut.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler