Rawat Kerukunan Beragama di Tengah Moderasi, Jokowi: Hoaks dan Ujaran Kebencian Timbulkan Perpecahan

3 November 2020, 19:49 WIB
Presiden RI Joko Widodo. /BPMI/Setpres/

PR BEKASI – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) merupakan miniatur kebinekaan Indonesia.

Jokowi berharap, tidak ada satu pun yang ditinggalkan ataupun dipinggirkan. FKUB hendaknya menjadi tenda bangsa yang mengayomi semua umat beragama dari beragam kelompok.

"Komitmen ini harus tertanam kuat dalam kesadaran para tokoh dan aktivis FKUB di semua tingkatan" ujar Jokowi, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Sekretariat Kabinet RI pada Selasa, 3 November 2020.

Baca Juga: Selamat! Anissa Aziza Melahirkan Lagi, Raditya Dika: Selamat Datang Bayi Manusia 2.0

Menurut Jokowi, pemerintah memberikan dukungan penuh agar peran-peran FKUB dapat semakin optimal dalam menyemai nilai-nilai moderasi beragama.

"Moderasi beragama merupakan pilihan tepat dan selaras dengan jiwa Pancasila di tengah adanya gelombang ekstremisme di berbagai belahan dunia," kata Jokowi.

Lebih lanjut, kata Jokowi, saat ini tantangan kehidupan beragama kian hari kian berat. Kehadiran media sosial dalam mewarnai kehidupan beragama dewasa ini tidak bisa diabaikan.

Baca Juga: Ketegangan di Eropa Meningkat, Serangan Teror di Austria Tewaskan Seorang Polisi

"Tidak jarang media sosial membawa racun seperti hoaks dan ujaran-ujaran kebencian yang justru menimbulkan perpecahan," ucapnya.

Situasi seperti itu, menurutnya, dibutuhkan figur dan tokoh-tokoh agama yang mempersatukan, merangkul, serta piawai melunakkan perbedaan pilihan dan paham menjadi kekuatan sehingga umat tidak terjebak pada pandangan-pandangan yang ekstrem dan melegalkan kekerasan.

Jokowi berharap agar pertemuan penting dengan FKUB dapat melahirkan rumusan-rumusan visioner dan rencana-rencana program strategis untuk meneguhkan nilai-nilai moderasi.

Baca Juga: Diprediksi Ketat, Donald Trump dan Joe Biden Siapkan Amunisi untuk Pertempuran di Pengadilan

Selanjutnya, toleransi beragama serta menjadi ajang dialog atas berbagai permasalahan yang masih mengganjal dan menemukan jalan keluar yang konstruktif bagi kerukunan antarumat beragama di Indonesia

Menurutnya, kerukunan antarumat beragama tidak muncul secara tiba-tiba. Kerukunan itu merupakan hasil dari kesadaran bersama bahwa perpecahan dan egoisme golongan akan membawa kehancuran.

Presiden mengatakan bahwa kerukunan yang telah lama terbentuk tersebut merupakan hasil ikhtiar bersama untuk hidup saling menghormati dengan tidak memberi ruang bagi tumbuhnya rasa saling curiga dan berkembangnya benih-benih permusuhan yang pada akhirnya dapat memecah belah persatuan dan persaudaraan bangsa.

Baca Juga: Dibanjiri Komentar Warganet Usai Dikabarkan Menikah Baskara Mahendra, Sherina Munaf: Plot Twist

"Kebinekaan dalam masyarakat Indonesia merupakan anugerah dari Allah SWT. yang harus terus dijaga dan dipertahankan sebagai kekuatan bangsa Indonesia," ujarnya.

Di tengah dinamika sosial dan politik global, kemajemukan bangsa, termasuk keberagaman agama, tak menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk tetap hidup rukun, saling mengayomi, dan saling melindungi sebagai saudara sebangsa dan se-Tanah Air.

Atas dasar hal itu, Presiden menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya bagi para penggerak dan aktivis kerukunan umat beragama yang dalam kesehariannya tak lelah untuk merawat kerukunan dan toleransi di tengah masyarakat.

Baca Juga: Mahfud MD Umumkan Gatot Nurmantyo Akan Dianugerahi Bintang Mahaputera oleh Jokowi

Upaya-upaya serupa itulah yang menyebabkan bangsa Indonesia dapat menikmati kehidupan berbangsa yang kondusif dan harmonis.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Sekretariat Kabinet RI

Tags

Terkini

Terpopuler