Kapuspen TNI Pastikan Telah Mendata Kuota Vaksin untuk TNI Sebanyak 9 hingga 10 Ribu Orang

18 November 2020, 20:57 WIB
Prajurit Korps Marinir TNI AL saat bersiap-siap melaksanakan Apel Geladi Tugas Tempur TK-3 (L-3) Koarmada I TA 2020 di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Senin 20 Juli 2020: 2 anggota Korps Marinis Indonesia ada yang merupakan orang terkaya di dunia dan tak hanya itu, mereka juga terkenal dekat dengan rakyat. /Muhammad Adimaja/

PR BEKASI - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad mengatakan saat ini telah ada pendataan terkait kuota vaksin yang akan diterima TNI.

Jumlah kuota yang diterima, nantinya berkisar untuk 9 hingga 10 ribu prajurit TNI, yang berada di garis terdepan penerima vaksinasi.

"Saat ini memang sudah didata, jumlahnya diperkirakan kuota vaksin untuk TNI sekitar 9 ribu sampai 10 ribu orang," katanya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Rabu, 18 November 2020.

Baca Juga: Bak Sinetron, Wanita Ini Tipu Mantan Suami Selama 5 Tahun hingga Dapatkan 2 Rumah dan Uang Miliaran

Seperti dijelaskan bahwa pihak yang menerima vaksinasi di urutan pertama yaitu tenaga medis dan petugas pendisiplinan protokol kesehatan yang memiliki risiko tertinggi tertular Covid-19.

"Siapa orangnya yang jelas frontline tadi, tenaga kesehatan, mungkin petugas-petugas yang langsung berhadapan," kata Riad.

Kemudian terkait mekanisme pemberian vaksin, saat ini tengah didiskusikan oleh pihaknya. Meski begitu, untuk data telah didapatkan, terkhusus untuk tenaga kesehatan.

Baca Juga: Disebut Banyak Pelanggaran Prokes Covid-19 di Pilkada, Tito Karnavian: Kecil, Cuma 2,2 Persen

"Secara teknis belum. Tapi intinya sudah disiapkan. Jadi yang jelas di data sudah ada khususnya tenaga kesehatan yang langsung di lapangan," katanya.

Lalu untuk TNI sendiri, seperti diungkapkannya akan bertahap, mengingat tenaga kesehatan lebih dahulu. Namun pada waktunya dipastikan akan menerima juga.

"Sementara yang langsung, frontline, yang depan dulu. Tapi jelas semua nanti juga tentunya," ujarnya.

Baca Juga: Sindir Rangkaian Acara Habib Rizieq yang Ciptakan Kerumunan, dr Gia Pratama: Enak ya Jadi Habib

Sementara itu, ditemui pada saat melakukan peninjauan ke Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan upaya untuk mendatangkan vaksinasi pada akhir bulan November.

"Soal vaksin, kita berharap vaksin ini bisa datang pada akhir November ini. Kita berusaha. Kalau tidak bisa, ya datangnya di bulan Desember," kata Jokowi.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi didampingi oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Wali Kota Bogor Aria Bima.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Kembali, Anies Baswedan Sampaikan Hal Ini

Disampaikan Jokowi bahwa nantinya Indonesia jika menggunakan vaksin, maka akan memilih vaksin yang telah terdaftar di Lembaga Kesehatan Dunia (WHO).

"Saya tidak menyebut mereknya apa, tapi harus ada di dalam list WHO." kata Jokowi.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler