FPI Buka-bukaan, Kepulangan Habib Rizieq Disebut Mendadak Dipersulit Usai Ditemui Prabowo Tahun 2018

- 24 November 2020, 07:45 WIB
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dikabarkan sempat mengalami kesulitan pulang kembali ke Indonesia. Desas-desusnya sejak kedatangan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Arab Saudi pada tahun 2018.
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dikabarkan sempat mengalami kesulitan pulang kembali ke Indonesia. Desas-desusnya sejak kedatangan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Arab Saudi pada tahun 2018. /ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/ANTARA FOTO

PR BEKASI - Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam (FPI), Munarman buka-bukaan soal apa yang terjadi kepada Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab selama 3.5 tahun di Arab Saudi.

Munarman menjelaskan pada 7 bulan pertama mulai April hingga Desember 2017 kencang sekali upaya-upaya dari Indonesia untuk membujuk Habib Rizieq pulang

"Itu upaya-upaya membujuk Habib Rizieq pulang itu kencang sekali dari pihak pemerintah Indonesia, tentu saja melalui orang-orangnya secara personal," ucapnya.

Baca Juga: Dicecar Lebih Banyak dari Anies, Wagub DKI Dapat 46 Pertanyaan dan 16 Halaman dari Penyidik

Bahkan dahulu, Munarman mengakui adanya tawaran kepada Habib Rizieq agar pulang ke Indonesia menggunakan jet pribadi.

Menurutnya, penawaran-penawaran menggoda tersebut datang karena Habib Rizieq waktu itu masih berstatus tersangka.

"Sehingga dugaan saya dipulangkan itu memang untuk diproses hukumnya ditangkap," tuturnya.

Munarman menjelaskan dalam proses 7 bulan tersebut, Habib Rizieq telah diberikan Surat Penghentian Penyidikan dan Penuntutan (SP3).

Baca Juga: Millen Cyrus Akan Jalani Hukuman di Sel Laki-laki Beda dengan Lucinta Luna, Ternyata Alasannya Ini

"Dalam proses 7 bulan itu ternyata ada lobi-lobi, utusan-utusan resmi dan tidak resmi kepada Habib Rizieq sehingga akhirnya keluarlah SP3 itu," ujar Munarman.

"Termasuk di situ Habib Rizieq berbicara dengan pejabat tinggi dan pihak-pihak lainnya, kemudian keluar SP3 pertama itu bulan November 2017 dan SP3 kedua Februari 2018," sambungnya.

Jadi, ucap Munarman seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncesored, dua SP3 tersebut termasuk dalam rangka negosiasi untuk membujuk Habib Rizieq pulang ke tanah air. 

Namun menurut Munarman usai kedatangan Prabowo Subianto dan Amien Rais ke Arab Saudi untuk bertemu Habib Rizieq, kondisi mulai berubah.

Baca Juga: Ditangkap karena Narkoba, Millen Cyrus Akan Dikurung di Sel Sesuai KTP Asli

"Tapi kemudian begitu 2018 pokoknya di bulan Ramadhan ketika pak Prabowo bersama Amien Rais datang ke sana umroh sekaligus ketemu Habib Rizieq, yang tadinya beliau bebas loh, tidak ada persoalan apa pun," tuturnya.

"Ketika selesai Ramadhan masuk bulan Syawal, Habib Rizieq ingin melaksanakan perpanjangan visa, di sana kan Habib Rizieq visanya long term memang, biasanya kan setiap tiga bulan keluar masuk ke Saudi, begitu Habib Rizieq mau melakukan yang 3 bulan keempat, tidak diperbolehkan keluar," sambung Munarman.

Saat itu, Munarman menjelaskan bahwa memang saat Prabowo dan Amien Rais bertemu dengan Habib Rizieq di rumahnya itu, beritanya heboh disiarkan di berbagai media di Indonesia

Munarman menyebut saat itu dari pihak imigrasi menyuruh Habib Rizieq pergi langsung ke intelijen Arab Saudi.

Baca Juga: Angka Perceraian Naik Selama Pandemi, Menag Minta KUA Lakukan Penyuluhan untuk Setiap Pasangan

Setelah bertemu dengan otoritas intelijen Arab Saudi,  Habib Rizieq dikagetkan dengan berbagai tuduhan.

"Anda kan buronan?" kata intelijen saudi. "Anda kan lagi dicari-cari intelijen negara Anda", "Anda kan ada kasus pencucian uang dan lain-lain", "Anda musuh negara" segala macem pokoknya ada 17 tuduhan," ujar Munarman.

Pada saat itu, Munarman menjelaskan bahwa semua dokumen yang Habib Rizieq tunjukan pada pihak intelijen terkait tuduhan masuk dalam DPO, membuat kaget mereka.

"Tentu saja pihak intelijen saudi kan kaget, begitu dilihat dokumen itu kan, dia bilang, "kalau begitu Anda tenang saja, kami akan klarifikasi ulang" katanya, dalam proses klarifikasi ulang itulah Habib Rizieq tidak mendapatkan izin keluar dari Saudi itu," ucapnya.

Baca Juga: Komentari Konvoi Koopsus TNI di Markas FPI, Mantan Pangdam Jaya: Kita Belum Segenting Itu

Sayangnya dalam proses klarifikasi tersebut, Munarman menyebut Habib Rizieq menjadi korban operasi-operasi intelijen Tanah Air.

"Contohnya, Habib Rizieq saat makan malam pernah suatu kejadian, ada saudara Fadli Zon sama Fahri Hamzah saksinya, makan malam keluar bersama keluarga, di tengah jalan ada polisi Saudi tiba-tiba menanyakan paspor," tuturnya.

Tentu karena sudah tinggal lama di sana, ucap Munarman, jadi paspor juga pasti disimpan di rumahnya, kemudian karena kejadian tersebut Habib Rizieq berurusan dengan polisi hingga 1x24 jam dan kejadian lainnya seperti pemasangan bendera ISIS di kediaman beliau.

Lalu di tahun 2020 awal, Munarman menyebut Habib Rizieq telah dinyatakan bersih oleh otoritas Saudi.

Baca Juga: Cek Fakta: Mahathir Mohamad Dikabarkan Sebut Pelajaran di Indonesia Terlalu Banyak Belajar Agama

""Kami sudah tahu bahwa ini informasi palsu" ucap mereka, bahkan mereka menyebutnya dalam arti Indonesianya itu "sampah", ini informasi yang kami terima ini sampah tapi saat itu memang sedang proses untuk mencabut status Habib Rizieq yang belum diperbolehkan keluar," tuturnya.

Bahkan Munarman menyebut otoritas Arab Saudi menawarkan Habib Rizieq untuk tinggal di sana lebih lama dan memohon kepadanya untuk tidak buru-buru pulang ke Indonesia.

"Karena mereka khawatir justru ada pihak ketiga yang ambil kesempatan dan mengancam keselamatan jiwa Anda jika pulang ke Tanah Air, itu otoritas intelijen saudi yang mengatakan," ujar Munarman.

Jadi memang, jelas Munarman, jika selama ini Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel melarang Habib Rizieq untuk pulang ke Indonesia ya karena salah satu alasannya adalah itu.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Akbar Faizal Uncensored


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x