Soroti Kodam Jaya 'Sweeping' Baliho Habib Rizieq, Teddy Gusnaidi: FPI Kebakaran Jenggot

- 26 November 2020, 20:09 WIB
Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi.
Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi. /YouTube/Indonesia Lawyers Club/

PR BEKASI - Polemik pencopotan baliho-baliho bergambar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq oleh Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya)pada 20 November 2020 berbuntut panjang.

Gesekan antara FPI dan TNI melalui Kodam Jaya tersebut mendapat perhatian politisi Fraksi PKB, Teddy Gusnaidi. Menurut Teddy, pencopotan baliho itu sesuai aturan.

"Yang dilakukan TNI sesuai aturan, tidak ada masalah," ujar Teddy Gusnaidi.

Baca Juga: PT Pupuk Indonesia Jamin Ketersediaan Pupuk hingga Kios-Kios Jelang Akhir Tahun 2020

Teddy menilai, FPI kebakaran jenggot saat baliho-baliho tersebut ditertibkan oleh Kodam Jaya.

"Anehnya ketika dicopot, kenapa FPI kebakaran jenggot?" kata Teddy Gusnaidi dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Kamis, 26 November 2020.

Teddy juga meragukan bahwa baliho bersangkutan dipasang oleh umat sebagaimana yang diklaim FPI.

Baca Juga: Hidupkan Lagi Harapan Masyarakat, HNW Harap KPK Bisa Tuntaskan Kasus Harun Masiku

"FPI ngaku yg pasang baliho bukan mereka, tapi umat. Walaupun agak meragukan karena bentuk balihonya seragam, karena kalau org perorangan, pasti desainnya berbeda2, tapi ok lah," tutur Teddy Gusnaidi.

Oleh sebab itu, Teddy menyebut FPI sedang berupaya menyerang TNI dalam rangka mengukur kekuatan dan sikap TNI. Pasalnya, menurut Teddy, TNI adalah benteng pertahanan yang dimiliki bangsa.

"Mereka sedang mengukur kekuatan dan sikap TNI. Jika TNI akhirnya melemah, takut dgn tudingan, maka mereka akan masuk selangkah lagi. Mereka tau benteng pertahanan ada di TNI, jadi mereka ingin merusaknya. Ketika TNI semakin tegas, mereka akan tuding TNI melanggar HAM," ucap Teddy Gusnaidi.

Baca Juga: Hindari Calo dan Permudah Urus Sanksi Tilang, Warga Bekasi Bisa Bayar di Aplikasi 'Elang-Besi'

Berdasarkan hal tersebut, Teddy menilai bahwa FPI memang sengaja membuat masalah di negara ini dengan tujuan mengerdilkan TNI.

"Yang membuat masalah adalah orang-orang yang memang sengaja ingin membuat masalah di negara ini, makanya mereka menyerang TNI, tujuannya ingin mengerdilkan TNI," ujar Teddy Gusnaidi.

Sebagai informasi, semenjak kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq ke Tanah Air 10 November 2020 lalu, baliho-baliho yang menampilkan sosok Habib Rizieq kerap ditemukan di berbagai tempat.

Baca Juga: Tersiar Kabar Megawati Punya Skenario Lain di Pilpres 2024, Refly: Gerindra dan PDIP Memang Cocok

Baliho-baliho yang dipasang anggota FPI dan simpatisan Habib Rizieq tersebut menampilkan sosok Habib Rizieq dan ucapan selamat datang.

Akan tetapi, beberapa pihak merasa terganggu dengan pemasangan baliho-baliho tersebut. Salah satunya adalah TNI.

Sebelumnya juga telah beredar video hangat yang menampilkan penurunan paksa baliho Habib Rizieq oleh oknum yang terlihat mengenakan seragam TNI viral di media sosial.

Baca Juga: Sekjen Kiara: Klaim Edhy Prabowo yang Atasnamakan Kesejahteraan Nelayan Lobster Terbantahkan

Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman membenarkan pencopotan baliho tersebut oleh pihaknya.

Dudung bahkan menyebutkan, saat ini massa FPI dinilai telah seenaknya dalam pemasangan baliho-baliho di berbagai tempat.

Perwira tinggi itu menyampaikan telah memberi perintah kepada anggota Kodam Jaya untuk menertibkan spanduk dan baliho ajakan provokatif.

Baca Juga: Edhy Prabowo Diciduk KPK, Surat Ekspor Benih Lobster Disetop Sementara

"Itu perintah saya, berapa kali Satpol PP turunkan dinaikkan lagi. Jadi, siapa pun di Republik ini. Ini negara hukum harus taat hukum. Kalau pasang baliho, jelas aturan bayar pajak, tempat ditentukan. Jangan seenak sendiri, seakan-akan dia paling benar," kata Dudung.

Dudung menyatakan petugas Kodam Jaya akan membersihkan baliho provokatif dan akan menindak tegas oknum yang terlibat mengajak revolusi.

"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan dengan merasa mewakili umat Islam," kata Dudung Abdurachman.***

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x