GP Ansor Kutuk Keras Pembunuhan yang Diduga Didalangi Kelompok Teroris MIT Pimpinan Ali Kalora

- 28 November 2020, 21:42 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas. /Istimewa

 

PR BEKASI - Kasus pembunuhan terhadap empat orang di Dusun Lima Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) diduga dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Dalam laporan yang diterima, pembunuhan itu dilakukan secara tidak manusiawi, sejumlah korban dibunuh secara kejam serta adanya pembakaran terhadap beberapa rumah oleh orang yang tidak dikenal.

Seperti diketahui dalam keterangan yang diterima oleh sejumlah saksi ketika dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian, kesimpulan sementara adalah sejumlah pelaku merupakan bagian dari kelompok teroris yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Baca Juga: Tak Masuk Dalam Struktur MUI, Din Syamsudin Sebut Dirinya Memang Tidak Bersedia, Bukan Didepak

Menyikapi insiden ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyatakan kutukan keras atas pembunuhan satu keluarga tersebut.

"Biadab, keji. Saya mengutuk keras. Aparat harus usut tuntas kasus pembunuhan satu keluarga, pembakaran rumah tersebut. Tangkap pelakunya," kata Gus Yaqut seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Sabtu, 28 November 2020.

Gus Yaqut menduga tindakan tersebut merupakan aksi yang dilakukan oleh teroris secara sporadis di wilayah Sulteng seperti di Sigi dan Poso.

Baca Juga: Penyiksaan terhadap WNI di Negeri Jiran Kembali Terjadi, Kemenlu RI Panggil Dubes Malaysia

Kepolisian menurutnya harus segera melakukan penangkapan kepada para pelaku teroris, yang menyebabkan masyarakat menjadi semakin resah dan menjadi terancam.

Lebih lanjut, ia tegaskan untuk menyikat habis para teroris yang membawa nama Islam dalam setiap aksi, sementara Islam tidak pernah mengajarkan perbuatan seperti itu, bahkan melarangnya.

"Sapu bersih teroris yang mengatasnamakan agama untuk melegalkan tujuan mereka. Justru agama melarang kita melakukan tindakan bejat, biadab, dan keji seperti itu," tuturnya.

Baca Juga: Murni karena Tindak Pidana Korupsi, KPK Bantah Kasus Edhy Prabowo Ada Kaitannya dengan Politik

Atas kejadian ini, Gus Yaqut meminta agar negara hadir untuk dapat menenangkan kondisi psikologis yang dialami oleh masyarakat. Salah satunya dengan menuntaskan kasus ini sebaik mungkin.

"Negara harus hadir untuk memulihkan rasa aman di masyarakat. Untuk itu polisi harus kerja keras mengusut tuntas kasus ini. Saya imbau masyarakat tetap tenang, jangan terpancing dengan berita apa pun yang beredar, baik di medsos maupun grup-grup WA (Whatsapp)," kata Gus Yaqut.

Sebelumnya dalam informasi yang disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan bahwa kasus terungkap, saat pihak kepolisian dari Polsek Palolo mendapatkan laporan dari masyarakat pada pukul 10.30 WITA.

Baca Juga: Terjebak di Hubungan Toxic Selama 2 Tahun Lebih, Frislly Herlind Sebut Pernah Dijepit di Pintu Mobil

Dalam laporan yang diterima, diketahui bahwa telah terjadi pembunuhan dan pembakaran sejumlah rumah. Laporan tersebut diterima dan pihak kepolisian yang dipimpin oleh Kapolsek Paolo mendatangi TKP.

Ketika sampai di lokasi kejadian, ditemukan empat mayat dan tujuh rumah warga dalam kondisi terbakar. Selanjutnya Polres Sigi melakukan olah tempat kejadian perkara dari pukul 18.00 hingga 23.00 WITA.

Menurut penuturan lima orang saksi di lapangan, pelaku diduga berjumlah sekira 10 orang, termasuk di dalamnya tiga orang membawa senjata api (Senpi), terdiri dari dua Senpi genggam, dan satu Senpi laras panjang.

Baca Juga: Sindir Gaya Ceramah Rizieq, Habib Husin: Rusak Akhlak Generasi Muda Kalau Oknum Berjubah Dibiarkan

Kemudian dari keterangan para saksi, ketika diperlihatkan daftar pencarian orang (DPO) teroris MIT, mereka menduga adanya tiga orang yang terdeteksi sebagai anggota kelompok teroris MIT pimpinan Ali Kalora tersebut.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x