Ferdinand Dianggap 'Sembunyi' di Balik Kata 'Chaplin', Refly Harun: Anak Kecil pun Tahu

- 4 Desember 2020, 17:31 WIB
Pengamat Hukum Tata Negara, Refly Harun
Pengamat Hukum Tata Negara, Refly Harun /YouTube Refly Harun

Apalagi menurutnya, Ferdinand Hutahaean sangat jelas menyasar Habib Rizieq, dan tahun 2022-2024, yang mana 2022 merupakan Pilkada DKI, Sementara 2024 adalah pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.

"Dalam konteks ini jelas sebenarnya, walaupun menggunakan bahasa simbolik untuk menghindarkan hukum misalnya," ujar Refly Harun.

Menurutnya, Ferdinand Hutahaean justru akan aman jika langsung menggunakan nama yang sebenarnya.

Baca Juga: Moeldoko Minta Tokoh Agama 'Bersuara' Lebih Kencang Lagi, Aa Gym: Covid-19 Jadi Pemersatu Bangsa

"Kalau menurut saya, kalau dia menyebutkan terang-terangan malah baik-baik saja, karena itu merupakan pendapat, tapi pendapat dengan fakta berbeda ya," kata Refly Harun.

Ferdinand Hutahaean pun tidak akan mendapat masalah, seandainya tulisan yang dia bagikan itu jelas sumbernya dan bisa dipertanggungjawabkan.

"Misalnya dia mengatakan bawa uang sekoper, maka secara etika harus dijelaskan dari mana sumbernya. Jadi kalau sumbernya bisa dipertanggungjawabkan, tidak apa-apa disampaikan ke publik," kata Refly Harun.

Baca Juga: Sentil Acara Podcast Deddy Corbuzier, Susi Pudjiastuti: Jangan Sesekali Ngoceh untuk Konsumsi Publik

Refly Harun menuturkan, jika memang tujuan dari Ferdinand Hutahaean untuk menganalisa kondisi politik yang terjadi di tahun 2022-2024, maka tidak perlu menggunakan kata-kata yang tidak sesuai etika.

"Tidak perlu menggunakan kata bus edan kalau menurut saya, tinggal dibilang saja itu Anies Baswedan, 2022-2024, karena kalau mereka yang mengamati politik ya tidak usah canggih-canggih amat, sudah paham kan konstelasi politik," kata Refly Harun.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah