Menag Baru Siap 'Lindungi' Syiah dan Ahmadiyah, Neno Warisman: yang Dewasa, Pak Menag

- 28 Desember 2020, 07:27 WIB
Neno Warisman dalam pesan berbahasa Prancisnya, meminta Presiden Prancis meminta maaf kepada umat Islam.
Neno Warisman dalam pesan berbahasa Prancisnya, meminta Presiden Prancis meminta maaf kepada umat Islam. /YouTube/Neno Warisman Channel

PR BEKASI - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa Kementerian Agama menyatakan kesiapannya untuk memberikan fasilitas ruang dialog antar umat beragama apabila terjadi perselisihan mengenai ajaran agama di masyarakat.

Karenanya, pria yang akrab disapa dengan Gus Yaqut ini berharap persekusi terhadap warga negara karena keyakinan atau ajaran yang dianut sudah tidak lagi terjadi. Termasuk persekusi terhadap para pengikut Syiah dan Ahmadiyah.

Gus Yaqut juga menegaskan sikapnya, setiap warga negara dijamin oleh konstitusi Indonesia untuk diberikan perlindungan.

Baca Juga: Tim Hukum Pesantren HRS Ajak PTPN Runding, Habib Husin: Tinggal Angkat Kaki, Selesai

Menanggapi pernyataan dari Gus Yaqut, Neno Warisman ikut memberikan pandangannya.

Neno menceritakan bahwa dia sebelumnya sudah mengenal keluarga Gus Yaqut, karena mengenal ayahnya yaitu Kyai Cholil.

Dijelaskan Neno, Kyai Cholil adalah kakak dari Kyai Gus Mustofa Bisri, jadi Pak Cholil Bisri adalah kakak dari Kyai Mustofa Bisri.

Baca Juga: Istilah 'Mabuk Agama' Disalahpahami, Hendropriyono: Mabuk Itu Tak Sadar

"Pernah juga saya nilik anjangsana ke Pak Kyai Cholil Bisri. Tapi pada waktu itu masih kecil anak-anaknya, dan tidak sempat ngobrol banyak, karena mungkin dulu masih pemuda," kata Neno.

Karena itu, lanjut Neno, sebagai seseorang yang pernah mengenal ayah dari Gus Yaqut, Neno berharap ada kebijaksaan untuk mengadakan dialog terhadap permasalahan ini.

"Kiranya kita masih akan terus seperti air, masih bergolak-golak," ucapnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal Youtube Neno Warisman Channel, pada Senin, 28 Desember 2020.

Baca Juga: Cek Fakta: Di Malaysia, Habib Rizieq Dikabarkan Dapat Penghargaan sebagai Ulama Gigih, Ini Faktanya

Neno menuturkan bahwa sebagai rakyat atau civil society berharap hal-hal yang memang hidup di masyarakat seperti ini.

"Kepada Pak Menag yang baru menjabat mungkin Pak Menag bisa mundur sedikit dari langkah dan kemudian kembali mendengar suara publik atau suara masyarakat," ujarnya.

Neno menambahkan walau memang ada pandangan yang cenderung atau mayoritas bersikap semaunya, tetapi ada friksi (pergeseran menimbulkan perbedaan) kecil di tengah masyarakat yang menurut Neno tidak perlu dipertajam.

Baca Juga: Nekat! Pria Paruh Baya Ditangkap Polisi Usai Lempari Masjid di Cengkareng dengan Bom Molotov

Akan tetapi sebagai Menteri Agama perlu duduk sebelum kabita atau terlalu buru-buru dalam mengeluarkan statement.

Neno menyampaikan bahwa yang pertama dilakukan mungkin harus dibaca dulu petanya.

"Karena kita kan menghendaki sesuatu itu kalau udah dalam posisi yang tinggi, menteri kan udah bisa sampai ke presiden, menjadi pembantunya presiden," katanya.

Baca Juga: Tahun Depan Mahfud MD Akan Gencarkan Polisi Siber, Refly Harun: Aparat Tidak Perlu Menghibur Konflik

Jadi, Neno menyarankan, untuk mencoba mencairkan keadaan ini, dan berharap akan adanya jalan keluar agar jangan sampai umat menjadi dipertentangkan.

"Ini begini, itu begitu, kapan kita bisa memproduksi ekonomi yang sehat," ucapnya.

Neno mempertanyakan kapan semua kelompok masyarakat UKM ini bisa maju kalau persoalannya terus saja diganggu oleh hal-hal yang menimbulkan keresahan.

Baca Juga: Ditumbuhi Banyak Pohon Cemara, Densus 88 Temukan Villa Tempat Pelatihan Teroris JI di Jawa Tengah

Jadi dia berharap akan adanya kedewasaan.

"Penting nih, dewasa. Yang dewasa, Pak Menag. Kalau kita bilangnya gini, yang tinggi itu harus menyantuni yang lebih rendah," katanya.

Selain itu, Neno menambahkan, harus adil dan pandai melihat situasi kondisi.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah