Baca Juga: Harga Kedelai Melambung, Mentan Beberkan Sulitnya Pengembangan Kedelai oleh Petani
Para Widjayanto mengatakan, di masa kepemimpinannya ia merubah sistem secara besar-besaran.
Ia melatih anggotanya untuk pandai bersilat dan untuk selanjutnya dikirim ke Suriah untuk berlatih militer hingga merakit bom.
"Kami yakin akan ada perubahan dunia yang dimulai dari Suriah. Karena itu kami ubah struktur, target kami mendukung Suriah dengan menyumbang anggota terbaik kami ke Suriah. Di sana bertukar ilmu, kami melatih silat (Bela Diri) dan anggota kami dilatih militer serta merakit bom dan gunakan senjata," kata Para Widjayanto.
Baca Juga: Perpendek Jarak Tempuh, KA Walahar Kembali Dioperasikan Setelah Sempat Vakum
"Kami mau kontribusi ke SAM (Suriah) Kemampuan bela diri dan kami kesana menjadi instruktur bela dirti anggota dari Timur Tengah. Dan anggota kami dilatih perang sampai merakit bom. SOP daerah konflik semua yang datang harus belajar. Kami berteman dengan para jihad yang memiliki kemampuan berbeda-beda. Ketika ada tank, ajarkan masalah tank. Ketika bom kita ajarkan bom. Begitu terus." sambungnya.***