Tak Ada Uji Klinis, Zubairi Djoerban Imbau Masyarakat Tak Divaksinasi dari Dua Merek yang Berbeda

- 6 Januari 2021, 17:20 WIB
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban. /Instagram @profesorzubairi/

"Sementara, vaksin Sputnik V kabarnya sedang dalam proses registrasi di BPOM dan WHO. Menarik sih Sputnik, agar kita bisa pergi ke luar angkasa. He-he. Maaf. Humor. Salam semangat untuk tenaga medis," kata Zubairi Djoerban.

Sementara itu, Juru Bicara vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia memperkirakan, izin penggunaan darurat vaksin Sinovac akan dikeluarkan oleh BPOM pada pertengahan Januari 2021.

Baca Juga: Ingatkan Risma Soal Masalah Kemiskinan, Mardani Ali Sera: Mensos Perlu 'Blusukan' di Perapian Data

Siti Nadia menuturkan, pihaknya cukup optimis dengan hasil awal yang sudah diinformasikan secara awal, baik uji klinis tahap tiga di Turki maupun di Brasil, serta hasil yang didapatkan dari Universitas Padjadjaran.

Meski demikian, Kemenkes tetap menunggu secara resmi izin penggunaan darurat dikeluarkan langsung oleh BPOM.

Dia juga menyebut, Kemenkes cukup optimistis lantaran berdasarkan informasi yang didapatkan bahwa efikasi dari vaksin Covid-19 buatan Sinovac sudah memenuhi standar minimal yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Aneh Fadli Zon Tak Paham UU Ormas, Teddy Gusnaidi: Jadi Anggota DPR Ngapain Aja? Nonton Drama Korea?

Siti Nadia juga menyampaikan bahwa tidak ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) berupa efek samping dari vaksin yang dinilai dengan gejala berat, bahkan bisa dibilang tidak ada KIPI.***

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x