Network
"Ini yang saya pertanyakan, apakah setingkat Bu Risma masih butuh itu (pencitraan)? Kan gak mungkin. Kalau saya sepakat dengan Pak Riza Patria bahwa ini adalah cara dan gaya kepemimpinannya," kata Aria Bima.
Aria Bima menjelaskan, blusukan memiliki arti blusuk kepada rakyat. Sehingga dapat dinilai sebagai gaya kepemimpinan transformasi yang bertujuan untuk menyatukan kehendak subjektif pemimpin dan kehendak rakyat.
Baca Juga: Curiga Ada 'Drama Kotor' di Balik Blusukan Risma, Rocky Gerung: Itu Berarti Ada Musuh Dalam Selimut
"Salah satu yang penting adalah bagaimana rakyat yang kadang merasa termajinalkan itu mendapatkan satu kehormatan dengan kehadiran para pemimpinnya," ujar Aria Bima.
Aria Bima juga mengatakan, bahwa gaya blusukan Risma merupakan tipe-tipe kepemimpinan transformatif yang dapat menumbuhkan kepercayaan diri masyarakat.
"Tipe-tipe kepemimpinan transformatif semacam ini lah bagaimana perkataan dan kemampuan berkomunikasi yang perlu menumbuhkan partisipatif dan kepercayaan diri bahwa bersatunya pemimpin dan rakyat itu membuat satu keoptimisan yang saat ini sangat diperlukan," tuturnya.
Baca Juga: Soroti Komunikasi Publik Pemerintah, dr. Tirta: Banyak Pejabat yang Ingin Tampil Cari Panggung
Aria Bima juga menuturkan bahwa apa yang dibutuhkan rakyat tidak hanya barang bantuannya saja, tapi juga kehadiran pemimpin di tengah masyarakat.
"Tidak hanya sekedar barang bantuannya yang datang, tetapi membangkitkan semangat. Ini lah gaya kepemimpinan yang tidak hanya berpikir untuk rakyat tapi bersama rakyat," kata Aria Bima.
Oleh karena itu, Aria Bima menyimpulkan bahwa aksi blusukan Risma memang suatu program nyata, bukan sekedar wacana saja.
