Pengakuan Putra Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber Sebut Tak Menangis saat Tahu Ayahnya Wafat

- 18 Januari 2021, 08:15 WIB
Putra sulung Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber.
Putra sulung Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber. /ANTARA/Nur Imansyah/

PR BEKASI – Kepergian ulama karismatik, Syekh Ali Jaber masih meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi masyarakat Indonesia terutama untuk pengikut dan para sahabatnya.

Sikap Syekh Ali Jaber yang diungkapkan para sahabat merupakan sosok ulama yang mempunyai hati lembut dan suci membuat orang-orang terdekatnya itu merasakan kehilangan sosok guru tercinta.

Tak sedikit dari mereka menunjukkan kesedihannya hingga berlinang air mata ketika mendengar kabar kepergian ulama yang lahir di kota Madinah, Arab Saudi itu.

Baca Juga: Tiga Anggota Pengedar Sabu 5 Kg Ditangkap Polda Sumut, Satu Tersangka setelah Kelabui Petugas

Bahkan kesedihan itu terasa sampai ke tempat peristirahatannya yang terakhir.

Namun, dari sekian banyak pasang mata yang mendengar kabar Syekh Ali Jaber meninggal dunia hingga menyaksikan proses pemakaman menangis, Putra sulung Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber justru merasakan hal yang berbeda.

Dalam obrolannya bersama Presenter Irfan Hakim sekaligus juga sahabat dari Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber mengungkapkan bahwa ia tidak pernah menangis sama sekali sejak mengetahui kabar bahwa sang ayah telah meninggal dunia karena kebaikan yang dimiliki almarhum.

Baca Juga: LPSK Beri 7 Catatan Kerja untuk Calon Kapolri Baru

"Kelebihan baiknya itu susah kalo diucapkan dengan kata-kata. Makanya sampai detik ini dari tau kabar meninggal nggak nangis sama sekali karena saking bangganya sama perjuangannya selama hidup," kata Al Hasan Ali Jaber.

Ia menegaskan alasannya mengapa tidak menangis saat ayahandanya meninggal dunia itu karena dirinya ingat dengan perjuangan sang ayah untuk umat.

"Perjuangan beliau saat masih hidup itu demi umat bener-bener demi umat," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari video yang diunggah Kanal Youtube deHakims pada Senin, 18 Januari 2021.

Baca Juga: Cegah Munculnya Ekstremisme Berbasis Kekerasan di Indonesia, Jokowi Terbitkan Perpres

Jawaban tersebut kemudian disambung dengan pertanyaan oleh Irfan Hakim yang mengatakan bahwa biasanya seorang anak ketika ditinggal ayahnya pergi berdakwah dan lebih mementingkan umat daripada anaknya pastinya akan timbul perasaan cemburu dari anak itu.

Kemudian, Al Hasan Ali Jaber mengatakan bahwa perasaan cemburu itu pernah ada namun ia menutupinya dengan menyebut istigfar.

"Perasaan itu pasti pernah ada tapi istigfar inget perjuangan beliau itu baik, niatnya baik, semuanya baik," ujarnya.

Baca Juga: Hari Kesembilan Pencarian Sriwijaya Air, Petugas Temukan KTP Penumpang hingga Casing CVR

"Jadi saya istigfar inget perjuangan beliau yang menginginkan Indonesia ini maju, sejahtera, dan semua kita ini cinta Al-Qur’an," sambungnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa kecintaan Syekh Ali Jaber terhadap Indonesia itu sangat besar. Hal itu dibuktikan dengan rela meninggalkan Madinah dan tinggal di Indonesia.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x