Harga Melambung Tinggi, Pedagang Daging Sapi Jabodetabek Bakal Mogok Berjualan Selama Tiga Hari

- 20 Januari 2021, 06:28 WIB
Pedagang daging sapi melayani pembeli di kios daging Pasar Modern BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 19 Januari 2021.
Pedagang daging sapi melayani pembeli di kios daging Pasar Modern BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 19 Januari 2021. /MUHAMMAD IQBAL/ANTARA FOTO

PR BEKASI – Beredar kabar para pedagang daging sapi di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan melakukan aksi mogok selama tiga hari.

Kabar ini mengacu pada surat edadan Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) bernomor 8/A/DPD-APDI/I/2021.

Aksi mogok ini dipicu tingginya harga daging sapi di pasaran sejak awal 2021.

Baca Juga: Tertawa Lihat Ribka Dirotasi Urusi Minyak, Refly Harun: Barangkali Biar Rasakan Perasaan Budi Gunadi

Selama beberapa hari terakhir, harga daging sapi murni mencapai Rp120 ribu per kilogram, padahal biasanya seharga Rp110 ribu sampai Rp114 ribu per kilogram.

Sementara harga daging sapi bagian paha mencapai Rp126 ribu per kilogram, padahal harga biasanya mencapai lebih dari Rp100 ribu per kilogram.

Menanggapi hal itu, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengimbau para pedagang daging sapi di Jabodetabek tidak mogok berjualan.

Baca Juga: Ketat! Cegah Adanya Penyusup, FBI Periksa 25.000 Garda Nasional yang akan Jaga Pelantikan Joe Biden

Imbauan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) DPP IKAPPI Nomor 91/SE/IKAPPI/I/2021 tertanggal 19 Januari 2021, ditandatangani oleh Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri.

Dalam surat edaran itu, pihaknya meminta kepada para pedagang daging se-Jabodetabek agar pedagang tidak mogok berjualan sebagai bentuk aksi tanda protes, tetapi cukup mengurangi volume penjualan.

Tulis Abdullah, surat edaran itu merupakan imbauan bagi pedagang daging sapi untuk menyikapi persoalan daging dengan pertimbanan yang matang.

Baca Juga: Haikal Hassan Sampaikan Pesan Tersembunyi untuk Komnas HAM, Muannas Alaidid: Sok Paling Suci

IKAPPI mengetahui kesulitan pedagang daging saat ini dan juga mengetahui daya beli masyarakat yang terus menurun akibat pandemi Covid-19.

"Maka dari itu kami meminta agar tidak mogok, karena juga harus dipertimbangkan kehilangan pelanggan adalah menjadi pertimbangan yang paling dominan dari efek mogok berdagang selama tiga hari ke depan," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Rabu, 20 Januari 2021.

IKAPPI meminta para pedagang daging memikirkan kembali aksi mogok selama tiga hari itu mulai 20 Januari 2021.

Baca Juga: Khawatir Penjarahan Jika Bansos Dipersulit untuk Korban Gempa Sulbar, HNW: Rakyat Sudah Menderita

Pasalnya masih ada warung-warung rumahan yang memerlukan suplai daging sapi.

Dia juga khawatir apabila aksi mogok berdagang itu akan berimbas pada sepinya pedagang yang lain.

Oleh karena itu, mohon agar aksi mogok selama tiga hari ke depan dipikirkan kembali.

Baca Juga: Kritik Komnas HAM yang Laporkan Hasil Kerja ke Presiden, Natalius Pigai: Kompetensinya Diragukan

"IKAPPI mengetahui bahwa kondisi ini cukup sulit, tetapi kami berharap agar kawan-kawan bertahan dan berdagang sebagaimana mestinya walaupun volume berkurang yang merupakan solusi saat ini." katanya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah