GAR ITB Lapor ke KASN Soal Radikalisme, Rocky Gerung: Itu Pasti Disogok, Disuruh Kudeta Din Syamsuddin

- 13 Februari 2021, 19:26 WIB
Pengamat Politik Rocky Gerung angkat bicara soal Din Syamsuddin yang dituduh radikal.
Pengamat Politik Rocky Gerung angkat bicara soal Din Syamsuddin yang dituduh radikal. /Instagram.com/@rockygerung.ofc

PR BEKASI - Pengamat Politik Rocky Gerung turut angkat bicara terkait dilaporkannya Dosen FISIP UIN Jakarta, Din Syamsuddin atas tuduhan radikalisme oleh Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung ( ITB).

Saat ini, laporan terhadap Din Syamsuddin pun telah ditangani oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Rocky Gerung menilai, pelaporan tersebut pasti didalangi buzzer-buzzer yang terganggu dengan kritikan dari Din Syamsuddin.

Baca Juga: Pemerintah Tak Pernah Anggap Din Syamsuddin Radikal, Mahfud MD: Beliau Kritis, Bukan Radikalis

Sehingga, Rocky Gerung mengatakan, buzzer-buzzer itu menggunakan istilah radikal untuk menjatuhkan Din Syamsuddin.

"Buzzer-buzzer ini sudah kehabisan istilah, jadi dia cuma punya dua istilah, kadrun atau radikal. Nah orang yang tidak mampu melihat konsep di belakang istilah, itu artinya dia pongah atau sudah frustasi," kata Rocky Gerung, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu, 13 Januari 2021.

Rocky Gerung menilai, tuduhan radikal pada Din Syamsuddin sangat tidak masuk akal, karena Din Syamsuddin adalah sosok yang selalu menjunjung toleransi.

Baca Juga: Curiga Demokrat Usung SBY di Pilkada DKI 2024, Teddy Gusnaidi: Ini Cara Singkirkan Gibran Rakabuming Raka

"Din Syamsuddin berupaya untuk menyelenggarakan toleransi yang betul-betul berbasis pada kesetaraan manusia. Tapi dicari-cari ke belakang, Din pernah ini, pernah itu," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung menduga, tuduhan radikal pada Din Syamsuddin juga dimaksudkan agar orang-orang di sekitar Din Syamsuddin menjauh.

"Jadi agak ajaib, Din Syamsuddin yang saya kenal sangat dekat, lalu tiba-tiba saya harus menjauh dari beliau karena dia dituduh radikal, kan kacau," ujar Rocky Gerung.

Baca Juga: Ruben Onsu Rutin Kirim Uang Bulanan hingga Siapkan Rumah untuk Caca, Andika Mahesa Kecewa: Kurang Apa Sih?

Rocky Gerung pun curiga ada sosok di belakang GAR ITB yang memerintahkan untuk mengudeta Din Syamsuddin.

Pasalnya, sangat tidak masuk akal alumni kampus terbaik di negeri ini, yang selalu berkecimpung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, tiba-tiba saja mengurusi isu radikalisme.

"Bagaimana mungkin alumni yang berurusan dengan ilmu pengetahuan, hidup dengan alam pikiran teknologis, tiba-tiba mau mengevaluasi Din Syamsuddin. Itu pasti disogok, disuruh kudeta Din Syamsuddin," tutur Rocky Gerung.

Baca Juga: Para Tokoh 'Tua' Ramai Salahkan Buzzer, Henry Subiakto: Mereka 'Buzzer Bangsa', Bukan Orang Bayaran

"Jadi gak mungkin alumni yang berotak masuk dalam soal-soal isu radikal. Alumni ITB itu alumni dari sebuah institut mengenai teknologi. Ngapain alumni ITB ngurusin ceramah-ceramah Din Syamsuddin," sambungnya.

Rocky Gerung pun menilai bahwa kelompok yang menuduh Din Syamsuddin itu ingin terlihat eksklusif dengan membawa-bawa nama akademis.

"Nah sekarang Din Syamsuddin dituduh radikal, di mana radikalnya? Jadi ini semacam komposisi dari orang-orang yang hendak menjadi eksklusif tapi pakai alasan akademis, kan membawa-bawa nama ITB itu," ujar Rocky Gerung.

Baca Juga: Tak Ingin Bencana Banjir Terjadi Lagi, Ma'ruf Amin: Kalau Terus Berulang Artinya Kita Tidak Cerdas

Terakhir, Rocky Gerung mengatakan, seandainya Soekarno masih hidup, pasti alumni ITB yang menuduh Din Syamsuddin radikal akan ditindak dengan tegas.

"Kalau Bung Karno masih hidup, ditempeleng satu-satu itu alumni ITB yang meradikalkan Din Syamsuddin. Bung Karno pasti bilang, 'Gue ini paham teknologi, paham Islam, paham demokrasi', kan itu yang diandalkan dari Bung Karno," tutur Rocky Gerung.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah