"Sekarang bicara lagi seperti itu (minta dikritik), mohon maaf saya jadi ingat judul film zaman dulu 'Kejarlah Daku, Kau Ku Tangkap'. Bisa-bisa 'Kritiklah Daku, Kau Ku Tangkap'," sambungnya.
Lebih lanjut, Haikal Hassan menyebut bahwa selama ini sudah banyak rekam jejak Jokowi yang selalu mengingkari janjinya.
Sehingga, Haikal Hassan pun curiga jika permintaan Jokowi yang ingin dikritik tidak serius dan hanya sandiwara saja.
Baca Juga: Minta GAR ITB Dibubarkan, Christ Wamea: Kumpulan Buzzer yang Kerjanya Hanya Bikin Gaduh Saja
"Ini bukan menghina ya, ini krtik. Pak Jokowi sudah banyak rekam jejak, di mana beliau mengingkari janji periode satu. Jadi timbulnya acara ini itu kan menandakan, jangan-jangan panggung sandiwara. Kalau bahasa hukumnya, diduga," tutur Haikal Hassan.
Meski demikian, Haikal Hassan pun mengakui bahwa tidak ada orang yang ditahan Polisi karena mengkritik Jokowi, hanya saya para pengkritik sering diserang oleh buzzer saat mengkritik Jokowi.
"Memang ada yang kritik Pak Jokowi langsung ditahan? Gak ada. Tapi kerjaan para buzzer yang membuat seseorang jadi takut, yang di mana pengkritik itu orang-orang yang selama ini memposisikan diri sebagai oposisi, itu terjadi. Pak Jokowi gak tahu," kata Haikal Hassan.
Baca Juga: Jusuf Kalla Tanya Cara Kritik Tanpa Dipanggil Polisi, Fadjroel Rachman: Baca dan Pelajari UUD 1945
Oleh karena itu, Haikal Hassan meminta Jokowi untuk menertibkan para buzzer, jika serius ingin masyarakat aktif sampaikan kritik pada pemerintah.