"Menurutku, dia politisi pragmatis aja yang memanfaatkan segala cara untuk berkuasa. Kalau berada dalam kekuasaan, dia anteng. Tapi kalau di luar, dia tak segan pake jargon-jargon Islam atau belain kaum radikal untuk gembosin yang berkuasa," tutur Gus Sahal.
Tuduhan ngawur. Pak Din Syamsuddin jelas gak radikal.
Mnrtku dia politisi pragmatis aja yg memanfaatkan segala cara utk berkuasa. Kalo berada dlm kekuasaan, dia anteng. Tp kalo di luar, dia tak segan pake jargon2 Islam atau belain kaum radikal utk gembosin yg berkuasa. https://t.co/IebTxv448d— akhmad sahal (@sahaL_AS) February 14, 2021
Baca Juga: Senang dan Bangga Dibully Fans Amanda Manopo, Barbie Kumalasari: Berarti Aku Hits dan Fenomenal
Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan proses hukum terhadap Din Syamsuddin.
Mahfud MD menjelaskan bahwa pemerintah tetap menganggap Din Syamsuddin sebagai tokoh yang kritis, yang kritiknya harus didengar.
"Pemerintah tetap menganggap Pak Din Syamsuddin itu adalah tokoh yang kritis, yang kritik-kritiknya harus kita dengar," kata Mahfud MD dalam video dari Humas Kemenko Polhukam, yang dikutip dari Antara.
Lebih lanjut, Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah menyalahkan kritik dari Din Syamsuddin.
"Coba kapan pemerintah pernah menyalahkan pernyataan Pak Din Syamsuddin, apalagi sampai memprosesnya secara hukum? Tidak pernah. Dan insyaallah tidak akan pernah, karena kami anggap beliau itu tokoh," kata Mahfud MD.
Mahfud MD lalu menceritakan bahwa saat menjabat Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin menggagas bahkan pernah menjadi utusan pemerintah ke seluruh dunia untuk membicarakan soal Islam yang damai, hingga perdamaian antarumat.