PR BEKASI - Sekelompok diplomat Rusia dan anggota keluarganya berhasil kabur meninggalkan Korea Utara menuju perbatasan Rusia dengan hanya menggunakan troli kereta manual untuk melintasi jalur kereta api di sana.
Mereka nekat melakukan aksi tersebut menyusul kebijakan ketat pemerintah Korea Utara untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang mengakibatkan sebagian besar transportasi publik untuk melintasi perbatasan diblokir.
Sampai saat ini, Korea Utara belum melaporkan lagi kasus terkonfirmasi Covid-19, tetapi pihak pemerintah telah memberlakukan penutupan perbatasan.
Penutupan tersebut langsung ‘melumpuhkan’ mobilitas di Korea Utara karena adanya larangan sebagian besar perjalanan internasional dan sangat membatasi pergerakan di dalam negeri.
Baca Juga: Dokter Thailand Suntikan Vaksin Covid-19 Palsu Terhadap Ratusan Pasukan PBB di Sudan Selatan
Baca Juga: Indonesia Disebut Negara Paling Tak Sopan di Dunia Maya, Ismail Fahmi: Kita Beraninya Ramai-ramai
"Karena perbatasan telah ditutup selama lebih dari satu tahun dan lalu angkutan penumpang telah dihentikan,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia sperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asia One Rabu, 3 Maret 2021.
“Butuh perjalanan panjang dan sulit untuk pulang," lanjutnya.
Kelompok yang kabur itu berisi delapan orang, termasuk seorang anak berusia tiga tahun.
“Mereka melakukan perjalanan selama 32 jam dengan kereta api dan dua jam dengan bus dari Pyongyang hanya untuk mencapai perbatasan Rusia pada hari Kamis,” kata pos penjaga perbatasan.
Kelompok itu kemudian harus melintasi perbatasan dengan berjalan kaki, memuat bagasi dan penumpang ke troli di rel kereta.
Baca Juga: Mimpi Besar David Beckham, Duetkan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo di Inter Miami
Foto dan video perjalanan diplomat Russia telah dirilis oleh kementerian Rusia.
Dalam foto yang beredar, tampak troli kereta yang penuh dengan tas dan koper berwarna cerah, kereta itu didorong melintasi rel kereta api dengan lanskap musim dingin.
Sekretaris ketiga Kedutaan Rusia untuk Korea Utara, Vladislav Sorokin menggambarkan "mesin" troli tersebut yang digunakan untuk kabur.
Ia mendorong troli manual tersebut sejauh lebih dari 1 km, termasuk melintasi jembatan kereta api di atas Sungai Tumen, yang membelah kedua negara.
“Pejabat kementerian menyambut kelompok itu di stasiun perbatasan di sisi Rusia, di mana mereka kemudian melakukan perjalanan dengan bus ke bandara Vladivostok,” kata pos itu.
Sejak tahun lalu, jumlah diplomat asing telah menyusut di Korea Utara, dengan banyak kedutaan besar Barat tutup, mengutip larangan rotasi staf.
Mereka yang pergi seringkali harus bernegosiasi selama berminggu-minggu untuk mengatur tindakan khusus yang memungkinkan mereka pergi.***