Namun, AHY tetap merasa kecewa dengan apa yang telah dilakukan Moeldoko bersama para mantan kader Partai Demokrat yang telah diberhentikan secara tidak hormat.
"Terhadap KSP Moeldoko, secara pribadi saya tidak ada masalah dengan beliau. Tapi jujur, yang membuat saya kecewa karena suka atau tidak suka beliau terlibat dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat, tetapi sebagai manusia biasa tentu kita semua ada kurang dan salahnya," tutur AHY.
AHY pun berpesan kepada para kader dan simpatisan Partai Demokrat agar tidak miskin harga diri, dan hidup dengan landasan ilmu, etika, dan moralitas.
Baca Juga: Upaya Pemberantasan Korupsi Dinilai Tak Beri Efek Jera, HNW: Publik Melihat Semakin Banyak Dagelan
"Saya berpesan kepada seluruh kader dan simpatisan Partai Demokrat, meski kita miskin harta tetapi jangan miskin harga diri. Hiduplah dengan landasan ilmu dan nilai-nilai etika dan moralitas. Karena dengan landasan-landasan itulah, insyaallah negara kita makin besar dan maju," kata AHY.
Dalam kesempatan itu, AHY juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas kejujuran para kader Partai Demokrat yang mengikuti KLB di Deli Serdang, Sumatra Utara, yang telah memberikan testimoni soal kronologi terjadinya KLB tersebut.
"Terima kasih Bung Gerald dan Bung Rahman, saya dapat memahami situasinya. Mudah-mudahan kita bisa tetap bersama," kata AHY.
Baca Juga: Kecam Adanya KLB Partai Demokrat, Mardani Ali Sera: Jelas Melanggar Etika dan Pelecehan Hukum
"Bagaimana pun saya bangga, kita semua bangga atas keberanian dan kejujuran. Artinya Bung Gerald dan Bung Rahman masih punya hati, masih punya kesetiaan bersama sahabat Partai Demokrat yang memang telah berjuang bersama-sama," sambungnya.