Syahrial Nasution kembali mempertanyakan keberadaan Moeldoko, yang menurutnya sudah sangat menyibukkan pegawai KSP, Menko Polhukam Mahfud MD, Menkumham Yasonna Laoly, Polri, dan Gubernur Sumatra Utara, untuk menangkis tudingan terkait KLB abal-abal.
"Pendeknya, sikap saling curiga telah mewarnai jagat publik dan demokrasi di republik ini. Sulit mencari padanannya. Seorang jenderal bintang 4, bekas Panglima TNI, menggalang kudeta terhadap mayor yang memilih jalan hidup jalur politik sebagai ladang pengabdian ibu pertiwi," tutur Syahrial Nasution.
Lebih lanjut, Syahrial Nasution menilai bahwa sikap Moeldoko yang saat ini seolah bersembunyi, sangat bertolak belakang dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berani tampil di garis terdepan dalam memimpin Partai Demokrat.
Baca Juga: Akui Bohong Belum Daftarkan Hasil KLB ke Kemenkumham, Jhoni Allen: Kami Memang Sedikit Lengah
"Namun, justru Ketum @PDemokrat Mas @AgusYudhoyono tampil seperti “raksasa” berada di garis terdepan. Pak Moeldoko bersembunyi di balik bayangannya. Sementara Mas @AgusYudhoyono tampil di atas mimbar. Memimpin langsung pasukan @PDemokrat di seantero tanah air," ujar Syahrial Nasution.
Syahrial Nasution pun menjelaskan bahwa sampai saat ini tidak ditemukan referensi di belahan bumi mana pun atas apa yang telah dilakukan Moeldoko.
Menurutnya, di saat Moeldoko memilih jalan yang salah, AHY justru memilih jalan kesatria untuk menghadapi kemelut Partai Demokrat.
"Presiden @jokowi tentu mengetahui. AHY tidak hanya sedang memimpin barisan di depan, tetapi juga mengatur strategi napas panjang. Perang ini bukan hanya milik @PDemokrat, karena sesungguhnya demokrasi tengah terancam," kata Syahrial Nasution.