Media Asing Soroti Pemakaian Jilbab di Indonesia: Trauma karena Dipaksa Memakai Jilbab

- 18 Maret 2021, 18:44 WIB
Seorang wanita menggunakan jilbab di Bern, Swiss pada 2011 lalu.
Seorang wanita menggunakan jilbab di Bern, Swiss pada 2011 lalu. /REUTERS/Michael Buholzer/REUTERS

"Sekolah negeri di Indonesia menggunakan kombinasi tekanan psikologis, penghinaan di depan umum, dan sanksi untuk membujuk gadis-gadis mengenakan jilbab," kata laporan itu.

Seorang siswa sekolah menengah Muslim, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, teringat saat usianya 12 tahun temannya mengatakan bahwa "satu helai rambut yang terlihat sama dengan satu langkah lebih dekat ke neraka".

Beberapa penolakan juga terjadi. Kasus seorang siswi Kristen di Sumatera Barat yang dipaksa mengenakan jilbab memicu protes nasional bulan lalu, membuat kementerian pendidikan dan agama mengeluarkan keputusan yang melarang sekolah umum mewajibkan pakaian keagamaan.

Badan HAM utama Indonesia, Komnas HAM, mengatakan keputusan itu mendukung hak kebebasan memilih agama, tetapi masih belum jelas seberapa tegas aturan itu akan ditegakkan.

Human Rights Watch menemukan masalah ini meluas di luar sekolah, dilaporkan kasus pegawai negeri sipil dan dosen perempuan yang mengundurkan diri dari pekerjaan mereka karena tekanan untuk mengenakan jilbab, yang lain melaporkan tidak dapat mengakses layanan pemerintah karena mereka memilih untuk tidak berjilbab.

Seorang juru bicara Kementerian Pendidikan tidak menanggapi secara khusus pertanyaan tentang laporan tersebut, merujuk Reuters pada keputusan yang baru-baru ini dikeluarkan.

Kementerian agama sendiri tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar.***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x