PR BEKASI - Pendakwah Ustaz Dasad Latif mengaku sempat menceramahi eks Menteri Sosial Juliari Peter Batubara satu minggu sebelum ditangkap oleh KPK akibat terlibat kasus korupsi dana bantuan sosial Covid-19.
Dosen di Universitas Hasanuddin tersebut juga mengingatkan bahwa Kementerian Sosial adalah jabatan yang paling gampang untuk masuk neraka.
Dalam kesempatannya itu, mulanya Ustaz Dasad Latif menjelaskan bagaimana ia berceramah di depan Juliari Batubara
"Itu satu minggu sebelum kasus, jadi saya bicara di depan beliau, saya bilang gimana ini, gas full atau rem-rem, semua teriak gas full," tuturnya.
Baca Juga: Patrich Wanggai Alami Tindakan Rasis Setelah Beri Kekalahan untuk Persija di Piala Menpora 2021
Baca Juga: Minta Netizen Tak Hujat Dewa Kipas Usai Kalah, GM Irene: ini Bukan Ajang Pembuktian
Baca Juga: Jasa Marga Uji Coba Transaksi Nirsentuh RFID, Pengendara Bisa Bayar Tol Tanpa Perlu Pakai e-Toll
"Jadi saya itu kan sebelumnya bikin MoU dulu, begitu dia bilang gas full, saya terima, tapi tentu dengan diksi yang membuat orang tidak tersinggung, karena kalau orang tersinggung itu gak bakal mau lagi terima, susah didakwahi orang begitu," sambungnya.
Pada saat itu, Ustaz Dasad Latif mengingatkan bahwa Kementerian Sosial adalah kementerian yang paling gampang masuk neraka.
"Ingat, ini kementerian gampang masuk neraka," tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored pada Selasa, 23 Maret 2021.
Ustaz Dasad Latif pun menjelaskan sebabnya, yakni berkaitan erat dengan fakir miskin yang dizalimi.
"Ketika dana fakir miskin disalahgunakan, tidak ada yang membatasi antara Allah dengan fakir miskin ketika dia berdoa," ucapnya.
Dirinya kemudian menjelaskan bahwa fakir miskin adalah satu di antara tiga golongan yang doanya mudah dikabulkan oleh Allah.
"Ada tiga golongan orang yang makbul doanya, satu di antaranya fakir miskin yang teraniaya, makbul doanya itu jangan coba-coba, maka dapat masuk neraka, nerakanya bisa jadi neraka dunia, penjara dan yang pasti nerakanya akhirat," tuturnya.
"Dan itu satu minggu sebelum kejadian, saya gas full, ternyata waktu saya gas full dia pake rem tangan, jadi gak goyang bannya," sambungnya.
Namun tak hanya gampang masuk neraka, Ustaz Dasad Latif menyampaikan, gampang juga masuk surga.
"Gampang juga masuk surga karena dia mengurusi anak yatim dan fakir miskin," ungkapnya.
"Nabi mengatakan, anak yatim dan fakir miskin itu seperti dua jari ini (telunjuk dan jari tengah), dekat sekali tidak bisa dijauhkan, artinya kalau anda mengurus anak yatim dan fakir miskin, Anda akan bersama nabi nanti," tambahnya.
Untuk diketahui, Juliari Batubara baru-baru ini memberi pengakuan mengejutkan soal pesawat yang disewanya.
Juliari Batubara mengaku beberapa kali menyewa pesawat khusus menggunakan anggaran Kemensos kurun waktu 2020.
Dia mengeklaim kala itu ada keperluan dinas luar kota.
Hal tesebut diungkapkannya dalam persidangan lanjutan kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) penanganan Covid-19 wilayah Jabodetabek tahun 2020 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin, 22 Maret 2021.
Juliari bersaksi untuk terdakwa Harry Van Sidabukke dan Ardian Iskandar Maddanatja.
"Pernah (sewa pesawat khusus) sekitar 3-4 kali, yang saya ingat pernah ke Luwu Utara lihat banjir kalau enggak salah, ke Natuna, kemudian ke Bali pernah sekali," ujar Juliari menjawab pertanyaan jaksa.
Jaksa lantas menyinggung daerah lainnya seperti Semarang dan Tanah Bumbu.
Eks kader PDI Perjuangan (PDIP) itu pun lantas mengungkapkan bahwa ia juga pernah ke daerah tersebut dengan menyewa pesawat.
"Iya pernah. Itu [Tanah Bumbu] awal-awal Desember 2020," imbuhnya.
Dalam sidang ini, jaksa mendalami sumber dana yang digunakan Juliari Batubara untuk menyewa pesawat khusus tersebut.
Juliari Batubara mengatakan anggaran untuk menyewa pesawat dikoordinasikan melalui sekretaris pribadinya bernama Shelvi dengan bagian Biro Umum Kemensos di mana ketika itu dikepalai oleh Adi Wahyono.***