Gemas Terorisme Disebut Tak Ada Hubungan dengan Agama, Guntur Romli: Padahal Agama Dipakai sebagai Pembenaran

- 29 Maret 2021, 13:59 WIB
Aktivis JIL Mohamad Guntur Romli tak setuju dengan pihak-pihak yang menyebut terorisme tak ada hubungannya dengan agama.
Aktivis JIL Mohamad Guntur Romli tak setuju dengan pihak-pihak yang menyebut terorisme tak ada hubungannya dengan agama. /Instagram.com/@gunromli

PR BEKASI - Aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Mohamad Guntur Romli tak setuju jika ada pihak-pihak yang menyebut bahwa terorisme itu tidak ada hubungannya dengan agama.

Guntur Romli menilai, teroris bukan hanya punya agama, tetapi menjadikan agamanya sebagai pembenaran dan alat teror.

"Teroris di sini bukan hanya punya agama, bahkan menjadikan agamanya sebagai pembenaran dan alat teror!," kata Guntur Romli, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan @GunRomli, Senin, 29 Maret 2021.

Meski demikian, Guntur Romli juga menyebut bahwa ada teroris yang tidak punya agama, bahkan membenci agama.

Baca Juga: Soal Bom Bunuh Diri di Makassar, Jubir BIN: Memang Sudah Ada Ancaman dan Kita Dalam Perburuan

Baca Juga: Bicara Soal Aksi Bom Bunuh Diri, Taufik Damas: Itu Bukan Keberanian Iman, Tapi Fanatisme yang Tidak Rasional

Baca Juga: Sebut Teroris Atas Nama Islam Itu Ada, Gus Sahal: Umat Islam Harus Berbesar Hati Akui Itu Penyakit Umat

"Adakah teroris yang tidak beragama? Ada! Bahkan benci agama. Terorisme berdasarkan suatu ideologi. Tapi kalau di sini agama memang dijadikan pembenaran, bahkan kekuatan ledak terorisme. Ini juga tidak bisa dipungkiri," kata Guntur Romli.

Menurut Guntur Romli, sebagai tindakan kejahatan, terorisme memang tidak ada hubungannya dengan agama.

"Tapi kalau dikaitkan dengan motif, yang salah satunya adalah ideologi, di sini agama bisa dimasukkan bila dipakai sebagai ideologi teroris, di sini memang ada doktrin-doktrin Islam dipakai oleh teroris sebagai ideologi teror," kata Guntur Romli.

"Jihad, Qital, Kafir, Thaghut, hukum Allah, hukum Jahiliyyah, dan lain-lain, adalah doktrin-doktrin Islam yang disalahgunakan oleh kelompok teroris untuk ideologi teror," sambungnya.

Baca Juga: Akan Lawan Kezaliman di Partai Demokrat, Marzuki Alie: Ini Bukan untuk Kami, Tapi untuk Generasi Muda

Guntur Romli mengatakan, kalau hanya melihat aksi teror tidak berhubungan dengan agama, yang bisa masuk dalam salah satu motif ideologi, dirinya pun mempertanyakan lantas apa bedanya terorisme dengan kejahatan yang lain.

"Terorisme dilihat acara spesifik karena ada motif, baik ideologi, politik, dan gangguan keamanan. Ini kalau mau komprehensif," kata Guntur Romli.

Menurutnya, dengan adanya sikap denial yang selalu mengatakan bahwa teroris tidak ada hubungannya dengan agama, hal itu justru seolah-olah membantu teroris untuk kembali melancarkan serangannya.

"Karena teroris di sini menjadikan agama sebagai pembenaran, maka sikap 'denial' itu justru membantu teroris, seperti ada pencuri/orang jahat yang masuk ke rumah kita, saat ada yang nyari-nyari dan penegak hukum, kita malah bilang, tidak ada pencuri/orang jahat di sini," tutur Guntur Romli.

Baca Juga: Kutuk Teror Bom di Makassar, Eks Pimpinan JI: Ini Kelompok Sesat yang Meyakini Membunuh Itu Pahala

Oleh karena itu, Guntur Romli pun merasa gemas saat ada pihak-pihak yang menyebut bahwa aksi terorisme tidak ada hubungannya dengan agama.

"Rada lucu dan bikin gemas bilang terorisme tidak ada hubungannya sama sekali dengan agama. Padahal mereka melakukan aksinya dengan pakai doktrin-doktrin agama sebagai pembenaran," tuturnya.

"Tapi di sisi lain, makanan kucing, kulkas, panci, rantang, wajan, tisu toilet, cat tembok, dan lain-lain malah dikasih label-label agama/label halal," ujar Guntur Romli.***

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x