Soroti Kebijakan Pelni, Refly Harun Nilai kini Penceramah Lebih Dikhawatirkan Ketimbang Koruptor

- 11 April 2021, 15:00 WIB
Pakar hukum tata negara,  Refly Harun heran kini penceramah lebih dikhawatitkan daripada koruptor.
Pakar hukum tata negara, Refly Harun heran kini penceramah lebih dikhawatitkan daripada koruptor. /Antara/Indrianto Eko Suwarso.

Baca Juga: Blak-blakan, Selain Takut Naik Sepeda, Najwa Shihab Ternyata Tak Bisa Bahasa Indonesia Saat Kecil

“Oleh sebab itu kegiatan tersebut DIBATALKAN,” sambungnya.

Sebagai informasi, acara Kajian Ramadhan dengan tema “Ramadhan Memperkuat dan Memperteguh Iman” yang rencananya akan diselenggarakan di lingkungannya dibatalkan oleh PT Pelni karena dinilai berunsur muatan Radikalisme.

Terdapat lima orang pemateri yang akan mengisi acara tersebut. Bahkan salat satunya adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yaitu Cholil Nafis.

Masih terkait kajian Ramadhan tersebut, Kang Dede mengungkapkan pihaknya juga memecat orang-orang yang terlibat dalam kepanitiaan kegiatan Kajian Ramadhan itu.

Baca Juga: Kaitkan PKS dengan Paham Radikalisme, Dewi Tanjung: Nyai Bela Negara Bukan Partai Pengkhianat Bangsa

“Selain itu pejabat yang terkait dengan kepanitiaan acara tersebut telah DICOPOT,” ucapnya.

Dalam cuitannya tersebut, Kang Dede juga menekankan bahwa seluruh perusahaan BUMN akan menindak tegas para pegawainya yang terafiliasi dengan Radikalisme

“Ini pelajaran sekaligus WARNING kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yang terlibat radikalisme,” ujarnya

“Jangan beri ruang sedikitpun, BERANGUS,” sambungnya.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x