Soroti Kebijakan Pelni, Refly Harun Nilai kini Penceramah Lebih Dikhawatirkan Ketimbang Koruptor

- 11 April 2021, 15:00 WIB
Pakar hukum tata negara,  Refly Harun heran kini penceramah lebih dikhawatitkan daripada koruptor.
Pakar hukum tata negara, Refly Harun heran kini penceramah lebih dikhawatitkan daripada koruptor. /Antara/Indrianto Eko Suwarso.

“Kalau dalam beberapa hari ini tidak ada kejelasan, saya Anwar Abbas secara pribadi akan mengirim surat protes kepada Presiden Republik Indonesia," kata Anwar Abbas.

Pasalnya, salah satu dari pengisi acara tersebut merupakan ketua MUI Pusat yaitu Cholil Nafis, yang ia yakin betul sangat jauh dari paham radikalisme.

Baca Juga: Sebut Ucapan Munarman Bohong, Husin Shihab: Sembunyikan Informasi Adanya Teroris Itu Pidana

"Karena saya adalah Sekjen di waktu beliau (Cholil Nafis) jadi Ketua Umum, dan saya hafal betul apa yang ada di dalam kepala beliau," kata Anwar Abbas.

"Bahwa kita harus bertoleransi dalam hal yang masuk kategori jalur ikhtilaf (perbedaan). Kita bertoleransi, tetapi kita tidak bisa bertoleransi kalau seandainya terjadi penyimpangan pada hal-hal pokok," sambungnya

Sebelumnya, diketahui PT Pelni membatalkan kegiatan Kajian keagamaan yang akan digelar selama bulan Ramadhan mendatang di lingkungannya.

Baca Juga: Dinilai Radikal, Pelni Batalkan Kajian Ramadhan, Rachland Nashidik: ini Bukan Keputusan yang Benar

PT Pelni menyebut, penyelenggaraan Kajian Ramadhan yang telah dipublikasikan ke khalayak umum tersebut belum memiliki izin dari pemangku kebijakan di tempatnya.

Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Komisaris Independen PT Pelni Kristia Budiyarto atau Kang Dede dalam cuitannya, Kamis, 8 April 2021.

“Sehubungan flyer info penceramah dalam kegiatan Ramadhan di lingkungan PT @pelni162 dari Badan Dakwah Pelni yang sudah beredar luas perlu saya sampaikan bahwa: Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada ijin dari Direksi,” kata Kang Dede melalui akun @kangdede78.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x