Hasil Survei JRC: PSI dan Golkar Geser Gerindra dan PKS di Jakarta

- 17 April 2021, 03:38 WIB
Hasil Survei Jakarta Research Center (JRC) menyebutkan bahwa PSI dan Golkar menggeser posisi elektabilitas Gerindra dan PKS di Jakarta.
Hasil Survei Jakarta Research Center (JRC) menyebutkan bahwa PSI dan Golkar menggeser posisi elektabilitas Gerindra dan PKS di Jakarta. /ANTARA/HO-Jakarta Research Center

PR BEKASI - Sebuah lembaga survei Jakarta Research Center (JRC) baru-baru ini mengeluarkan hasil survei terhadap elektabilitas partai politik untuk wilayah DKI Jakarta.

Survei tersebut dilakukan di awal bulan ini, sejak tanggal 1-10 April 2021. Berdasarkan hasil yang dikeluarkan, diketahui pemetaan urutan tingkat elektabilitas partai politik (parpol) untuk DKI Jakarta mengalami perubahan yang menarik.

Pasalnya menurut data survei yang dikeluarkan itu, PSI dan Golkar disebut-sebut mengalami peningkatan yang cemerlang. Melonjaknya tingkat elektabilitas PSI dan Golkar berbanding terbalik dengan anjloknya tingkat elektabilitas Gerindra dan PKS, menurut hasil survei versi JRC.

Baca Juga: Jadwal Acara TV RCTI 17 April 2021, Ikatan Cinta, Hafiz Indonesia dan Preman Pensiun Program Favorit Ramadhan

Sementara yang cukup stabil meski mengalami sedikit penurunan yaitu PDIP, yang tetap mendapatkan urutan nomor satu pada hasil survei tersebut.

Direktur Komunikasi JRC Alfian P menanggapi hasil ini dengan berpendapat bahwa dalam pemilihan legislatif saat ini diprediksi akan dikuasai oleh PDIP kemudian disusul PSI dan Golkar.

"PDIP dan PSI diprediksi bakal menguasai DKI Jakarta dalam pemilihan anggota legislatif, diikuti oleh Golkar yang masuk dalam peringkat tiga besar," kata Alfian P seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Sabtu, 17 April 2021.

Baca Juga: Serukan Reshuffle Nadiem Makarim, Haris Pertama: Menteri Pendidikan kok Gak Paham Masalah Bangsa Saat Ini

Berdasarkan hasil survei, untuk PDIP mengalami penurunan yang sebelumnya pada Pileg 2019 mencapai 22.6 persen, kini menjadi 20.09 persen.

Di urutan kedua yang diisi oleh PSI disebutkan naik hingga 8.6 persen dari hasil sebelumnya, sementara Golkar mengalami peningkatan sejumlah 3.2 persen dari hasil sebelumnya.

"PSI yang sebelumnya meraih 6.8 persen suara dalam Pileg 2019 melonjak menjadi 15.4 persen dan menduduki urutan kedua. Sedangkan Golkar dari 5.1 persen naik menjadi 8.3 persen, memantapkan diri dalam jajaran tiga besar," kata Alfian.

Baca Juga: PPNI Kawal Keras Tindak Kekerasan Perawat di RS Siloam Sriwijaya, Palembang

Berbanding terbalik dengan PSI dan Golkar, Gerindra mengalami penurunan dari semula pada 2019 mencapai 15.8 persen, kini menjadi 5.6 persen. Hal serupa terjadi pada PKS yang mengalami penurunan dari sebelumnya 15.5 persen, kini menjadi 7.6 persen.

Berada di posisi kelima yaitu Demokrat disebutkan mengalami peningkatan dari sebelumnya adalah 5.2 persen kemudian menjadi 7.1 persen.

Alfian berpendapat bahwa turunnya PKS dan Gerindra setidaknya juga dipengaruhi oleh kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diusung kedua partai tersebut.

Baca Juga: Perawat Alami Penganiayaan, RS Siloam Sriwijaya Akhirnya Bongkar Kronologi Kejadian

"Kinerja Anies yang tidak menunjukkan prestasi signifikan turut memberi disinsentif bagi parpol-parpol pengusungnya," kata Alfian.

Sementara itu kenaikan PSI menurut Alfian, salah satunya karena dipengaruhi oleh sikap kritis dari anggota PSI di DPRD DKI Jakarta yang selalu memberikan sikap kritis terhadap berbagai isu yang terjadi di Ibu Kota, seperti banjir, rumah DP 0 persen hingga transparansi anggaran.

Kenaikan sebesar 8.6 persen menjadi 15.4 persen dan menggeser Gerindra hingga PKS itu menurut Alfian bukan tidak mungkin jika terus mengalami peningkatan, bisa saja menggeser PDIP dan kemudian menjadi parpol terbesar di DKI Jakarta.

Baca Juga: Viral Video Satpol PP Kota Serang Razia Warteg, Gus Nadir: Hotel Bintang Lima dan Restoran Gak Kena?

"Jika terus meningkat, PSI bisa menyalip dan menjadi parpol terbesar di DKI Jakarta," kata Alfian.

Sementara itu di urutan keenam hingga kesepuluh yaitu Nasdem (6.4 persen menjadi 4.1 persen), PKB (5.2 persen menjadi 2.9 persen), partai Ummat (2.1 persen), PAN (6.5 persen turun jadi 1.9 persen), dan PPP (3 persen menjadi 1.4 persen).

Urutan selanjutnya yaitu Perindo (2.8 persen menjadi 0.9 persen), Berkarya (2 persen menjadi 0.6 persen), Hanura (1.7 persen menjadi 0.3 persen), dan Gelora (0.1 persen).

Kemudian untuk partai yang belum mendapat suara dalam hasil survei adalah PKPI, PBB, dan Garuda.

Dijelaskan dalam survei yang dilaksanakan dari 1-10 April 2021 ini dilakukan secara tatap muka kepada 800 responden mewakili wilayah DKI Jakarta. Kemudian hasil survei disebutkan sebanyak 20.8 persen tidak menjawab atau tidak tahu.

Menggunakan metode survei yaitu multistage random sampling dengan margin of error sekira 3.4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah