Pandemi Belum Berakhir, Satgas Covid-19: Lindungi Keluarga, Jangan Mudik Dulu!

- 26 April 2021, 10:40 WIB
Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo mengimbau masyarakat untuk tidak melaksanakan mudik Lebaran 2021.
Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo mengimbau masyarakat untuk tidak melaksanakan mudik Lebaran 2021. /Twitter/@bnpb

PR BEKASI - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo kembali memberikan pesan penting kepada masyarakat terkait larangan mudik lebaran 2021.

Dia menegaskan, larangan mudik lebaran merupakan bagian penting untuk melindungi keluarga terutama, orang tua yang sudah lanjut usia (lansia).

Pasalnya, larangan mudik lebaran dinilai dapat mencegah potensi penularan virus Corona yang kini diketahui telah bermutasi.

Baca Juga: Bukan Human Error, Ternyata Ini Penyebab KRI Nanggala-402 Terbelah Jadi 3 Bagian

"Covid-19 belum berakhir, lindungi keluarga, jangan mudik dulu!," katanya dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Di satu sisi, kendati vaksinasi tengah berjalan, bukan berarti bisa dirayakan dengan euforia dan abai protokol kesehatan.

Ia menjelaskan penularan Covid-19 masih terjadi dan rata-rata memakan empat nyawa setiap jam.

Baca Juga: Heran dengan Pernyataan Hehamahua soal Budaya Yahudi, Addie MS: Sekarang Tepuk Tangan Dimasalahin

“Terutama saudara-saudara kita yang sudah lanjut usia, kakek, nenek, bahkan orang tua kita," ujarnya.

"Jangan sampai kita menjadi pembawa virus mematikan ke kampung halaman pada Lebaran ini," sambungnya.

Doni menilai, masyarakat harus belajar dari beberapa pengalaman libur panjang atau mudik.

Baca Juga: Juarai Piala Liga Inggris 4 Musim Beruntun, Manchester City Terlalu Tangguh Bagi Tottenham?

Yakni, dimana angka kasus konfirmasi positif Covid-19 mengalami kenaikan.

"Fenomena ini yang harus dihindari bersama jelang Hari Raya Idul Fitri," tuturnya.

Di samping itu, katanya, lonjakan kasus di India yang bak tsunami harus menjadi cerminan bahwa penerapan protokol kesehatan harus terus diterapkan.

Baca Juga: Hehamahua Sebut Tepuk Tangan Budaya Yahudi, Muannas Alaidid: Budaya Kita Korupsi Dibilang Kelebihan Bayar

Pun demikian, dengan segala keputusan pemerintah yang mesti dipatuhi oleh semua orang tanpa terkecuali.

Doni berulang kali berharap, tak ingin lonjakan kasus di India terjadi di Indonesia.

Data WHO mencatat lebih dari 16 juta kasus konfirmasi positif di India saat ini, dengan angka kematian mencapai lebih dari 180 ribu orang.

Baca Juga: Dihargai Bounty Rp57 Juta, Warganet yang Olok-olok Keluarga Awak Kapal KRI Nanggala-402 Ini Jadi 'Buronan'

Dengan lonjakan kasus tersebut, katanya, membuat rumah sakit kewalahan bahkan sudah menolak banyak pasien akibat terbatasnya ketersediaan ruangan.

Kondisi ini, tentunya bakal berpengaruh pada jatuhnya korban meninggal dunia apabila memiliki gejala berat dan tak tertangani.

Doni mengatakan sebanyak apapun tempat tidur, RS, bahkan tenaga kesehatan di Indonesia, tidak akan pernah cukup.

Baca Juga: Abaikan Imbauan Anies, Jakmania Gelar Konvoi Rayakan Kemenangan Persija

Apabila, jika terjadi lonjakan kasus yang disebabkan oleh penularan penduduk yang bepergian secara masif

"Kenapa tidak boleh mudik karena manusia menjadi perantara membawa virus Covid-19 dari satu daerah ke daerah lainnya," ucapnya.

Perkembangan data per Minggu, pukul 12.00 WIB, kenaikan kasus konfirmasi positif Covid-19 sejumlah 4.402 kasus.

Total kasus konfirmasi hingga Minggu mencapai 1.641.194 kasus, sedangkan total kasus meninggal 44.594 orang.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah