Sebut Bela Palestina Harus dengan Hati, Buya Yahya: Bukan Basa-basi Ingin Diliput Media Bikin Viral

- 22 Mei 2021, 12:31 WIB
Pendiri Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Yahya Zainul Ma'arif, Buya Yahya sebut bela Palestina harus dengan hati.
Pendiri Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Yahya Zainul Ma'arif, Buya Yahya sebut bela Palestina harus dengan hati. /Tangkapan layar YouTube/Al-Bahjah TV

 

PR BEKASI - Pendiri Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Yahya Zainul Ma'arif, atau yang akrab disapa dengan Buya Yahya, menyatakan pembelaan pada kaum muslimin di Palestina hendaknya dengan hati terlebih dahulu.

"Pembelaan kepada kaum muslimin di Palestina itu adalah dengan hati terlebih dahulu," kata Buya Yahya.

Bahkan, dijelaskan Buya Yahya, tidak akan ada artinya pembelaan pada Palestina kecuali dengan menggunakan hati.

Makna dari perkataan tersebut ialah, di saat mendengar kabar adanya pembantaian kejahatan pada warga di Palestina yang dilakukan oleh orang Yahudi zionis maka hati harus terenyuh sedih.

Baca Juga: Buya Yahya Jelaskan Yahudi Sesungguhnya: Bukan Dianggap Musuh dalam Islam

Jika memang mempunyai uang maka bantulah dengan menyumbangkannya, begitupun jika yang dimiliki hanya tenaga atau pikiran.

"Tapi dari hati tadi, bukan basa-basi. Bukan action ingin diliput di media bikin viral," ujar Buya Yahya.

"Jadi dari hati, kalau punya uang beri uang, harta ya hartanya. Itu harus dihidupkan," kata Buya Yahya, menambahkan.

Termasuk juga jika ada sebuah produk yang diindikasi menyumbang untuk Israel menyerang Palestina.

Baca Juga: Benarkah Non Muslim yang Berbuat Baik pada Muslim Bisa Masuk Surga? Buya Yahya: Ente Ini Mikir Gak

Maka perlu diketahui bahwa umat muslim tak boleh melirik produk tersebut.

Dia menjelaskan, produk yang boleh dibeli bahkan harus dibeli adalah yang digunakan untuk bersaing dengan mereka.

"Bahkan kita boleh beli senjata dari orang kafir untuk perang dengan mereka boleh kok," ucapnya.

Sementara yang kedua adalah jika memang kita membutuhkan kualitas dari suatu barang, seperti mobil, bangunan, atau alat.

Baca Juga: Bolehkah Muslim Masuk ke Gereja? Buya Yahya: Kalau Tujuannya Ingin Tampil Beda dan Sensasi, Ya Berarti Buruk

"Yang jika menggunakan produk kita lebih lambat tetapi produk mereka lebih cepat masih boleh untuk dibeli," ujar Buya Yahya.

Lebih lanjut, barang yang pasti tidak boleh dibeli merupakan yang dibuat juga oleh tetangga kita, contohnya adalah air.

Kemudian contoh lainnya yaitu kerupuk, yang ringan-ringan, ayam goreng, atau minuman.

"Jika ingin minum tetapi masih ragu itu produk siapa maka tinggalkan. Kenalilah produk saudara Anda tanpa harus mengenal produk mereka," kata Buya.

Baca Juga: Buntut Gus Miftah Orasi di Gereja hingga Dicap Kafir, Buya Yahya: Haram atau Makruh?

Karenanya, jika sudah mengenali produk milik tetangga sendiri maka tak perlu lagi mencari produk orang-orang yang memusuhi, karena banyak tersebar di Indonesia.

Disebutnya ini bukan kecemburuan hati, tetapi di saat ada toko saudara kita kenapa harus ke toko orang lain.

"Kalau ada produk orang Nasrani tetapi orang tersebut masih baik pada kita maka tidak ada masalah," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV dari video yang diunggah pada 15 April 2019.

Namun, dilanjutkan Buya, untuk produk-produk yang diindikasi untuk memerangi. Atau ada bagian dari keuntungannya untuk memerangi umat Islam, dia mempertanyakan, kenapa harus dibeli oleh umat.

Selain itu, Buya Yahya menyampaikan jika ada yang membutuhkan di sekitar tetapi ingin menyumbang pada Palestina maka dahulukan yang dekat karena ada hak atas dia.***

Editor: Rinrin Rindawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x