Lebih lanjut, Rocky Gerung mengungkapkan bahwa dulu dia sempat berpikir bahwa Jokowi hanya basa-basi menyampaikan kepeduliannya pada 75 pegawai KPK yang tak lulus TWK.
"Waktu itu saya berpikir bahwa presiden hanya basa-basi menyebutkan itu, tapi nanti ada klausul berikutnya. Di samping TWK ada soal lain," kata Rocky Gerung.
"Jadi sangat mungkin mereka ditolak bukan karena TWK, tapi tes lain yang sifatnya personal, penilaian pribadi kan boleh," sambungnya.
Rocky Gerung lantas menduga bahwa mungkin Jokowi mempersilakan Pimpinan KPK untuk melakukan tes personal untuk menentukan nasib 75 pegawai KPK yang tak lulus TWK.
"Jadi presiden mungkin bilang, 'oke TWK itu terlalu objektif maka silakan Pimpinan KPK melakukan tes yang lebih personal'. Dan memang pimpinan punya hak," ujar Rocky Gerung.
Baca Juga: Pamer Perut Buncit yang Dicium Pacar Bule, Lucinta Luna: Menanti Si Kembar Fattah dan Fattimah
Menurutnya, hal itu makin nampak ketika kini 75 pegawai KPK yang tak lulus TWK itu dibagi menjadi dua kelompok, yang diberhentikan dan yang dibina. Ini menujukkan bahwa ada tes lainnya selain TWK.
"Jadi apa dasarnya TWK yang dianggap formal itu tidak dipakai sebagai dasar, kan mestinya yang 75 itu diterima atau dipecat, kan parameternya sama, TWK," ujarnya.
"Sekarang berarti ada dua tes, jadi problem lagi. Loh berarti ada dua tes dong, yang lain dites wawasan kebangsaan, yang lain dites wawasan kebangsaan plus. Ini jebakannya," kata Rocky Gerung.***