Meski demikian, ia merasa sedih dengan kabar meninggalnya seorang petugas kesehatan, meski ia mengatakan bahwa kronologis kejadiannya masih harus diselidiki kebenarannya.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, kematian petugas kesehatan tersebut bukan karena disiksa oleh KKB Papua seperti yang dituduhkan.
“Versi orang Papua tidak benar ada penyiksaan. Gabriella melompat ke jurang saat melarikan diri, dia tidak dibuang ke jurang oleh OPM,” katanya.
Baca Juga: Kisah Pilu Nakes yang Selamat dari Serangan KKB di Papua, Nyaris Dibakar Hidup-hidup
Veronica Koman menyerukan penyelidikan independen untuk mencari kronologi mana yang benar akan mempengaruhi beberapa faktor, terutama rasisme terhadap orang Papua.
“Kalau misalnya dugaan tindakan biadab itu tidak benar, maka akan berdampak pada stigma dan rasisme terhadap masyarakat Papua. Dan itu sangat biadab,” katanya.
“Mencari contoh masalah HAM, kita bisa pisahkan. Yang dirugikan seharusnya OPM, bukan rakyat Papua biasa,” tambahnya.
Veronica Koman juga mengatakan bahwa keterangan saksi insiden penyerangan tersebut perlu diperhatikan.
Dia mempertanyakan apakah saksi memberikan informasi sedang di bawah tekanan atau tidak.