Klaim Ada 2 Versi Penyerangan Nakes oleh KKB di Papua, Veronica Koman Minta Adakan Penyelidikan Independen

- 27 September 2021, 07:36 WIB
Aktivis kemanuasiaan Veronica Koman meminta diadakannya penyelidikan independen terkait penyerangan terhadap petugas Kesehatan setelah dirinya mengklaim ada dua versi insiden tersebut.
Aktivis kemanuasiaan Veronica Koman meminta diadakannya penyelidikan independen terkait penyerangan terhadap petugas Kesehatan setelah dirinya mengklaim ada dua versi insiden tersebut. /Twitter/@VeronicaKoman

Meski demikian, ia merasa sedih dengan kabar meninggalnya seorang petugas kesehatan, meski ia mengatakan bahwa kronologis kejadiannya masih harus diselidiki kebenarannya.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, kematian petugas kesehatan tersebut bukan karena disiksa oleh KKB Papua seperti yang dituduhkan.

“Versi orang Papua tidak benar ada penyiksaan. Gabriella melompat ke jurang saat melarikan diri, dia tidak dibuang ke jurang oleh OPM,” katanya.

Baca Juga: Kisah Pilu Nakes yang Selamat dari Serangan KKB di Papua, Nyaris Dibakar Hidup-hidup

Veronica Koman menyerukan penyelidikan independen untuk mencari kronologi mana yang benar akan mempengaruhi beberapa faktor, terutama rasisme terhadap orang Papua.

“Kalau misalnya dugaan tindakan biadab itu tidak benar, maka akan berdampak pada stigma dan rasisme terhadap masyarakat Papua. Dan itu sangat biadab,” katanya.

“Mencari contoh masalah HAM, kita bisa pisahkan. Yang dirugikan seharusnya OPM, bukan rakyat Papua biasa,” tambahnya.

Baca Juga: Kemenkes RI dan IDI Papua Sesalkan Tindakan KKB, Tewaskan Suster Gabriella Meilani dan Lukai Beberapa Nakes

Veronica Koman juga mengatakan bahwa keterangan saksi insiden penyerangan tersebut perlu diperhatikan.

Dia mempertanyakan apakah saksi memberikan informasi sedang di bawah tekanan atau tidak.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: asiapacificreport.nz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah